REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Semen Padang Football Club (SPFC) meliburkan pemain mereka selama satu minggu menjelang bergulirnya kompetisi Liga 2 2020 yang sempat ditunda hingga November mendatang
Manajer Semen Padang FC Effendi Syahputa saat dihubungi dari Padang, Rabu, mengatakan seluruh pemain memang diliburkan selama seminggu saja.
Pemain tim berjuluk "Kabau Sirah" diberikan libur sejak Selasa (6/10) dan pada minggu depan mereka akan kembali menjalani latihan untuk persiapan menghadapi kompetisi Liga 2 2020.
Terkait dengan kelanjutan kompetisi setelah adanya penundaan yang awalnya akan digelar Oktober menjadi November 2020, pihaknya mengaku belum mendapatkan petunjuk dari PT LIB.
"Kita masih menunggu arahan terkait kompetisi ini," kata dia.
Sebelumnya Semen Padang di kompetisi Liga 2 2020 tergabung di dalam Grup D yang akan digelar di Kota Medan Sumatera Utara.
Semen Padang sendiri tergabung dalam Grup D bersama PSMS Medan, Sriwijaya FC, Persekat, Persijap Jepara dan Sulut FC.
Format Liga 2 di tengah pandemi COVID-19 ini agak berbeda karena seluruh tim liga 2 dibagi dalam empat grup yang setiap grup masing-masing dari enam tim.
Peringkat satu dan peringkat dua di setiap Grup nantinya akan lolos ke babak delapan besar.
Pada babak delapan besar nantinya akan dibuat dua grup yang berisikan empat tim.
Kemudian peringkat satu di masing-masing grup berhak lolos ke Liga 1 musim depan dan peringkat dua terbaik juga berhak promosi
Rencananya kompetisi Liga 2 2020 akan bergulir pada Oktober 2020 namun karena situasi pandemi dan tidak adanya izin dari pihak kepolisian kompetisi direncanakan bergulir pada November 2020
Sementara itu Manajemen Semen Padang Football Club (SPFC) menegaskan target mereka membawa tim berjuluk "Kabau Sirah" lolos ke Liga 1 2021 dengan cara menjadi tim terbaik di kompetisi Liga 2 2020.
Ia mengatakan Liga 2 tidak ada degradasi kalau cuma ingin lewat tentu persiapan tim tidak seperti ini.
Menurut dia keseriusan tim dapat dilihat dari langkah tim mempertahankan pelatih kepala Eduardo Almeida dan pelatih fisik Rui Nunes yang keduanya berkebangsaan Portugal.
"Kenapa kita habiskan uang pertahankan mereka karena kita ingin juara dan lolos. Mereka begitu dicintai masyarakat Sumbar untuk melatih tim ini dan kita pertahankan," kata dia.