REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 60 petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) dari Kelurahan Kramat, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Jumat (9/10) dikerahkan untuk membersihkan sejumlah lokasi di kawasan Senen yang rusak dan dibakar akibat aksi massa menolak UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10) malam WIB.
Para petugas itu merupakan tim piket pagi yang bertugas pukul 04.00-17.00 WIB dan bertugas menggantikan rekan sekerjanya yang juga membersihkan kerusakan di kawasan Senen.
"PPSU Kelurahan Kramat dengan jumlah 60 orang ini kita sebar ke beberapa titik. Itu di Halte Senen, Grand Theater Senen, hingga ke sepanjang Jalan Kramat Raya," kata Lurah Kramat Agus Yahya, saat ditemui di Halte Senen, Jumat.
Selain menyapu dan mengumpulkan pecahan kaca atau material yang telah terbakar di kawasan Senen, para petugas PPSU melakukan pengecatan di bangunan yang telah menjadi korban vandalisme.
Coret-coretan menggunakan cat pylox juga terlihat banyak di sepanjang Jalan Kramat Raya. "Ya selain menyapu, kita juga mau hapus coretan-coretan vandalisme kemarin. Nanti Kelurahan lainnya juga ikut bantu," kata Agus.
Kericuhan penolakan UU Cipta Kerja juga terjadi di kawasan Senen. Puncak kericuhan terjadi saat beberapa halte baik halte eksisting maupun halte sementara dirusak dan dibakar oleh massa.
Tidak hanya itu, massa yang tersulut emosinya juga membakar gedung Grand Theater Senen hingga berimbas pada terbakarnya empat ruko di belakang gedung bekas bioskop itu.