REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Hingga saat ini kasus Covid-19 di Indonesia belum melandai, bahkan cenderung meningkat. Data stastistik Worldometer menempati Indonesia di urutan ke-22 dari 216 negara dengan kasus infeksi Covid-19 tertinggi.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 juga merilis kasus telah menyebar di 34 Provinsi dengan 315.714 kasus per 7 Oktober 2020. Belum lama ini Covid-19 telah menyebar di unit terkecil masyarakat, yakni klaster keluarga. Adanya beragam aktivitas dari anggota keluarga saat di luar dan melakukan kontak dekat di rumah, membuat kasus klaster keluarga ini semakin meningkat.
Dokter spesialis paru RSU Adhyaksa dr. Ahmad Muslim Nazaruddin, Sp.P. FERS mengatakan kini gejala flu biasa (common cold) seperti pilek, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, bersin, batuk, dan demam harus diwaspadai. "Penularan Covid-19 dapat terjadi ketika droplet berisikan virus dikeluarkan melalui batuk ataupun bersin dari penderita Covid-19 masuk ke dalam saluran napas orang lain. Proses penularan ini semakin cepat dan mungkin terjadi karena Covid-19 dikonfirmasi dapat bertahan lama di udara (airborne)," kata dr. Ahmad.
Ia menambahkan, selain droplet dan airborne, sentuhan tangan juga dapat menjadi perantara transmisi virus. Jika virus menempel pada gagang pintu, permukaan furniture, sakelar listrik, remote TV, handphone, atau tembok rumah dan kemudian tersentuh, lalu tangan tersebut memegang mata, hidung, atau mulut, maka virus akan masuk ke saluran tubuh.
"Khusus dinding atau tembok, virus Corona dapat bertahan hidup dalam kisaran 2 jam hingga 9 hari. Hal tersebut bergantung pada suhu, kelembapan, dan paparan sinar matahari hingga sirkulasi udara pada ruangan," kata dr. Ahmad.
Berbicara tembok, biasanya penghuni mengabaikan kebersihannya, padahal tembok adalah permukaan paling luas pada bangunan. Karena itu, Nippon Paint mengembangkan rangkaian cat/pelapis anti-mikroba dari Nippon Paint. "Pengembangan teknologi Silver-Ion untuk Cat/Pelapis Anti-Mikroba Nippon Paint merupakan bentuk usaha kami dalam membantu penekanan penyebaran Covid-19 yang berisiko tinggi pada kesehatan manusia," kata CEO (Decorative Paints) Nippon Paint Indonesia, Jon Tan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/10).
Teknologi Silver-Ion dari Nippon Paint telah diuji pada awal 2020 oleh Analytical Lab Group - laboratorium independen berstandar global terhadap Human Coronavirus, ATCC VR-740, strain 229E. Hasil tes menunjukan efektivitas 99,9 persen mematikan virus tersebut setelah kontak dengan lapisan cat yang mengandung teknologi Silver-Ion dari Nippon Paint ini.
Cara kerja Silver-Ion dari Nippon Paint diformulasikan secara khusus sebagai anti virus dan anti bakteri dengan tahapan penetrasi ke dalam virus atau bakteri, menghentikan reproduksi, mematikan metabolisme, lalu menghancurkan mikroorganisme tersebut. Daya antimikroba pada Silver-Ion dari Nippon Paint ini bertahan lama sehingga senyawa ini efektif dalam melawan kuman.
Selain Human Coronavirus (strain 229E), Silver-Ion milik Nippon Paint ini juga efektif dalam membasmi virus influenza A (H1N1 dan H3N2), penyakit tangan, kaki dan mulut (Hand Foot Mouth Diseases / HFMD), dan bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus, serta MRSA.
Rangkaian cat kesehatan dengan Silver-Ion dari Nippon Paint ini aman bagi keluarga dan ramah lingkungan, rendah VOC, tidak berbau, serta hadir dalam ratusan pilihan warna. Sangat direkomendasikan untuk ruangan interior seperti rumah, klinik/rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, pusat perbelanjaan, hotel hingga perkantoran.