Sabtu 10 Oct 2020 16:09 WIB

In Picture: Pengecatan Separator Jalan Pasca-Aksi Tolak UU Omnibus Law

..

Rep: Thoudy Badai / Red: Mohamad Amin Madani

Petugas Dinas Bina Marga Jakarta Barat mengecat separator jalan pasca aksi tolak pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang berujung ricuh di kawasan Harmoni, Jakarta, Sabtu (10/10). Kawasan tersebut merupakan salah satu lokasi terjadinya kerusuhan saat aksi penolakan Omnibus Law yang menyebabkan beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Petugas Dinas Bina Marga Jakarta Barat mengecat separator jalan pasca aksi tolak pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang berujung ricuh di kawasan Harmoni, Jakarta, Sabtu (10/10). Kawasan tersebut merupakan salah satu lokasi terjadinya kerusuhan saat aksi penolakan Omnibus Law yang menyebabkan beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Petugas Dinas Bina Marga Jakarta Barat mengecat separator jalan pasca aksi tolak pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang berujung ricuh di kawasan Harmoni, Jakarta, Sabtu (10/10). Kawasan tersebut merupakan salah satu lokasi terjadinya kerusuhan saat aksi penolakan Omnibus Law yang menyebabkan beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Petugas Dinas Bina Marga Jakarta Barat mengecat separator jalan pasca aksi tolak pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang berujung ricuh di kawasan Harmoni, Jakarta, Sabtu (10/10). Kawasan tersebut merupakan salah satu lokasi terjadinya kerusuhan saat aksi penolakan Omnibus Law yang menyebabkan beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Petugas Dinas Bina Marga Jakarta Barat mengecat separator jalan pasca aksi tolak pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang berujung ricuh di kawasan Harmoni, Jakarta, Sabtu (10/10). Kawasan tersebut merupakan salah satu lokasi terjadinya kerusuhan saat aksi penolakan Omnibus Law yang menyebabkan beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Petugas Dinas Bina Marga Jakarta Barat mengecat separator jalan pasca aksi tolak pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang berujung ricuh di kawasan Harmoni, Jakarta, Sabtu (10/10). Kawasan tersebut merupakan salah satu lokasi terjadinya kerusuhan saat aksi penolakan Omnibus Law yang menyebabkan beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Petugas Dinas Bina Marga Jakarta Barat mengecat separator jalan pasca aksi tolak pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang berujung ricuh di kawasan Harmoni, Jakarta, Sabtu (10/10). Kawasan tersebut merupakan salah satu lokasi terjadinya kerusuhan saat aksi penolakan Omnibus Law yang menyebabkan beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Petugas Dinas Bina Marga Jakarta Barat mengecat separator jalan pasca aksi tolak pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang berujung ricuh di kawasan Harmoni, Jakarta, Sabtu (10/10). Kawasan tersebut merupakan salah satu lokasi terjadinya kerusuhan saat aksi penolakan Omnibus Law yang menyebabkan beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Dinas Bina Marga Jakarta Barat mengecat separator jalan pasca aksi tolak pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang berujung ricuh di kawasan Harmoni, Jakarta, Sabtu (10/10).

Kawasan tersebut merupakan salah satu lokasi terjadinya kerusuhan saat aksi penolakan Omnibus Law yang menyebabkan beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement