Ahad 11 Oct 2020 18:53 WIB

Pemprov Babel Siap Fasilitasi Kepulangan Dodo

Gubernur Babel Erzaldi Rosman telah menugaskan instansi terkait menangani kasus ini

Red: Hiru Muhammad
Terkait video viral di media sosial mengenai seorang anak disabilitas yang ditinggalkan ayahnya serta merawat ibunya yang sedang sakit sampai meninggal dunia seorang diri di Bangka Selatan adalah hoaks. Anak laki laki yang bernama Sanrindho Sutafal atau Dodo serta ibunya yang telah meninggal tersebut berasal dari Sukabumi yang merantau ke Kabupaten Bangka Selatan.
Foto: istimewa
Terkait video viral di media sosial mengenai seorang anak disabilitas yang ditinggalkan ayahnya serta merawat ibunya yang sedang sakit sampai meninggal dunia seorang diri di Bangka Selatan adalah hoaks. Anak laki laki yang bernama Sanrindho Sutafal atau Dodo serta ibunya yang telah meninggal tersebut berasal dari Sukabumi yang merantau ke Kabupaten Bangka Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG--Terkait video viral di media sosial mengenai seorang anak disabilitas yang ditinggalkan ayahnya serta merawat ibunya yang sedang sakit sampai meninggal dunia seorang diri di Bangka Selatan adalah hoaks. Anak laki laki yang bernama Sanrindho Sutafal atau Dodo serta ibunya yang telah meninggal tersebut berasal dari Sukabumi yang merantau ke Kabupaten Bangka Selatan.  

Atas kondisi ini, Gubernur Babel, Erzaldi Rosman telah menugaskan jajarannya dalam hal ini Dinas Sosial Prov. Kepulauan Babel untuk berkoordinasi dengan Pemkab. Bangka Selatan serta turun langsung menangani kasus tersebut."Pagi ini saya sudah menugaskan Kadinsos Prov. Babel, pak Yanuar untuk berkoordinasi dengan Pemkab. Bangka Selatan untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut," ujar Gubernur Erzaldi saat dikonfirmasi. 

Merespon kondisi tersebut, Kadinsos Babel, Yanuar melalui Kabid Rehabilitasi dan Kasi Rehabilitasi Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Budi Setiawan mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan guna pemulihan Dodo."Kebijakan kita mengamankan anak tersebut untuk diinapkan di panti rehabilitasi dan mengembalikan anak tersebut ke keluarganya di Sukabumi," ujarnya.

Dalam penjelasannya, dari hasil investigasi tim di lapangan, tim memberikan klarifikasi beberapa poin penting sebagai berikut :