Senin 12 Oct 2020 16:24 WIB

In Picture: Pengrajin Wayang Golek Kesulitan Regenerasi

.

Rep: Abdan Syakura/ Red: Yogi Ardhi

Perajin menyelesaikan pembuatan wayang golek di Galeri Wayang Cupumanik, Jalan H Akbar, Cicendo, Kota Bandung, Senin (12/10). Penjualan wayang golek dan souvenir wayang di galeri tersebut turun hingga 70 persen akibat kurangnya peminat dan tidak adanya regenerasi profesi dalang serta diperparah dengan pandemi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Perajin menyelesaikan pembuatan wayang golek di Galeri Wayang Cupumanik, Jalan H Akbar, Cicendo, Kota Bandung, Senin (12/10). Penjualan wayang golek dan souvenir wayang di galeri tersebut turun hingga 70 persen akibat kurangnya peminat dan tidak adanya regenerasi profesi dalang serta diperparah dengan pandemi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Perajin menyelesaikan pembuatan wayang golek di Galeri Wayang Cupumanik, Jalan H Akbar, Cicendo, Kota Bandung, Senin (12/10). Penjualan wayang golek dan souvenir wayang di galeri tersebut turun hingga 70 persen akibat kurangnya peminat dan tidak adanya regenerasi profesi dalang serta diperparah dengan pandemi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Perajin menyelesaikan pembuatan wayang golek di Galeri Wayang Cupumanik, Jalan H Akbar, Cicendo, Kota Bandung, Senin (12/10). Penjualan wayang golek dan souvenir wayang di galeri tersebut turun hingga 70 persen akibat kurangnya peminat dan tidak adanya regenerasi profesi dalang serta diperparah dengan pandemi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Perajin menyelesaikan pembuatan wayang golek di Galeri Wayang Cupumanik, Jalan H Akbar, Cicendo, Kota Bandung, Senin (12/10). Penjualan wayang golek dan souvenir wayang di galeri tersebut turun hingga 70 persen akibat kurangnya peminat dan tidak adanya regenerasi profesi dalang serta diperparah dengan pandemi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Perajin menyelesaikan pembuatan wayang golek di Galeri Wayang Cupumanik, Jalan H Akbar, Cicendo, Kota Bandung, Senin (12/10). Penjualan wayang golek dan souvenir wayang di galeri tersebut turun hingga 70 persen akibat kurangnya peminat dan tidak adanya regenerasi profesi dalang serta diperparah dengan pandemi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Perajin menyelesaikan pembuatan wayang golek di Galeri Wayang Cupumanik, Jalan H Akbar, Cicendo, Kota Bandung, Senin (12/10). Penjualan wayang golek dan souvenir wayang di galeri tersebut turun hingga 70 persen akibat kurangnya peminat dan tidak adanya regenerasi profesi dalang serta diperparah dengan pandemi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perajin menyelesaikan pembuatan wayang golek di Galeri Wayang Cupumanik, Jalan H Akbar, Cicendo, Kota Bandung, Senin (12/10). Penjualan wayang golek dan souvenir wayang di galeri tersebut turun hingga 70 persen akibat kurangnya peminat dan tidak adanya regenerasi profesi dalang serta diperparah dengan pandemi Covid-19.

sumber : Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement