REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemkot Jakarta Selatan mengatakan, pengangkatan material longsor yang menutup anak Kali Setu dan pemukiman warga di Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, sudah rampung 50 persen lebih. Pengerjaan diharapkan tuntas besok, Rabu (14/10).
Wali Kota Jaksel Marullah Matali mengatakan aliran anak Kali Setu kini sudah mulai terbuka. Air sudah mulai mengalir, sisa banjir di pemukiman warga semakin berkurang.
"Dari gambar yang saya terima itu sudah 50 lebih lah (pembersihan material longsor)," kata Marullah kepada Republika.co.id, Selasa (13/10).
Pengerjaan, kata dia, paling lambat tuntas akhir pekan ini. Namun, ia berharap rampung besok.
Selain mengangkat material longsor, lanjut dia, jajarannya juga memasang pancang kayu di area tebing yang sebelumnya longsor. Gunanya mencegah longsor susulan. Sebab, musim hujan belum berakhir.
"Hakikatnya pemasangan kayu itu bukan kerja kita. Itu tanggung jawabnya pengembang perumahan di atas tebing itu. Tapi sekarang kita kerjakan guna menyelamatkan warga," papar Marullah.
Marullah menjelaskan, pihaknya mengambil alih pengerjaan lantaran pihak pengembang belum mendatangkan alat beratnya. Padahal Pemkot Jaksel sudah mendesak mereka segera memperbaiki dinding tebing itu.
"Kami sudah desak. Tapi masih belum juga, makanya kami jalan saja duluan. Ini demi selamatkan warga," katanya.
Longsor disertai banjir melanda pemukiman warga di Jalan Damai, RT 04, RW 02, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (10/10) pukul 19.10 WIB. Lima rumah tertimbun material longsor dan 300 rumah lainnya terendam banjir dengan ketinggian 35 - 150 sentimeter. Sebanyak 1.200 warga terdampak, dua di antaranya luka-luka dan satu tewas karena tertimpa material longsor.
Longsor berasal dari tebing pembatas perumahan Melati Residence. Sejumlah rumah bergaya minimalis berdiri di atas tebing setinggi 12 meter dari bibir anak Kali Setu itu. Posisi tebing itu di sisi kiri sungai.
Tebing yang sudah dilapisi tembok beton itu ambles ketika hujan deras di kawasan tersebut. Material longsor menimpa rumah petak warga di sisi kanan sungai karena posisinya hampir sama tinggi dengan bibir sungai. Material longsor turut menutup aliran anak Kali Setu sehingga menyebabkan banjir.