REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Masuknya era 4.0 dan terjadinya pandemi Covid-19 mempengaruhi semua lini kehidupan dunia. Karenanya, perlu langkah-langkah tepat untuk antisipasi setiap perubahan yang ada agar kita bisa menjemput masa depan.
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Prof Fathul Wahid mengatakan, ada empat persiapan yang bisa diasah sejak kini. Hal itu penting dilakukan demi bisa mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan.
Dimulai dari literasi masa depan, yang memungkinkan manusia mengimajinasikan masa depan dengan lebih baik. Menurut Fathul, membangun literasi masa depan dapat membantu kita membuat setiap ekspektasi dapat dikelola dengan baik.
Lalu, mengembangkan keterampilan sistem berpikir dengan memiliki keterampilan. Bagi Fathul, pengembangan itu bisa membuat setiap orang mengetahui lebih pasti jalan-jalan mana saja yang akan mereka pilih.
Kemudian, mengasah antisipasi masing-masing diri, yang mana bermanfaat untuk memodifikasi perilaku. Terakhir, tinjauan masa depan strategis agar seseorang bisa mencari masa depan alternatif, mengingat sifat masa depan tidak tunggal.
"Dengan mengimajinasikan masa depan seperti itu kita tidak terjebak masa depan tunggal, tapi ada jalur masa depan lain yang bisa kita desain bersama," kata Fathul saat membuka webinar bertajuk "Meet The Leaders" yang digelar FBE UII.
Bagi perguruan tinggi, kata Fathul, keterlibatan alumni dalam suatu kegiatan sangat penting. Sebab, ada dua hal yang harus bersinergi yaitu kiprah alumni di masyarakat dan didukung karya akademik yang ditulis dosen di kampus.
Hal itu perlu untuk menjadikan sebuah perguruan tinggi relevan. Keterlibatan alumni dalam suatu kegiatan merupakan sebuah peluang untuk menggali masukan, perbaikan proses perbaikan kurikulum untuk meningkatkan kualitas di UII.
"Hadirnya alumni-alumni yang sudah malang-melintang, yang kenyang makan asam garam di lapangan, ini sangat menginspirasi calon pemain lapangan yaitu adik-adik mahasiswa baru," ujar Fathul.