REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tidak akan melanjutkan kebijakan relaksasi usai sektor usaha bioskop diperbolehkan beroperasi kembali pekan kemarin. Saat ini, tindakan yang dilakukan yaitu melakukan pengawasan lebih ketat di setiap sektor usaha yang telah dilakukan relaksasi.
"Sementara ini, enggak kita relaksasi tempat sektor ekonomi dan sosial. Enggak buka dulu," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana kepada wartawan di Kota Bandung, Rabu (14/10).
Ia mengatakan, pihaknya akan lebih fokus melakukan pengawasan terhadap tempat usaha yang diperbolehkan untuk beroperasi di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang diperketat. Katanya, pihaknya belum akan mengeluarkan kebijakan merelaksasi kembali kegiatan lainnya.
Diketahui, sektor ekonomi telah direlaksasi oleh Pemkot Bandung seperti mal, tempat karaoke dan lainnya. Terbaru, tempat hiburan bioskop telah diizinkan beroperasi pekan kemarin dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Yana menjelaskan permohonan izin operasi bioskop dari pemohon sudah dilakukan satu bulan lalu. Namun katanya pengelola bioskop memerlukan waktu untuk mendapatkan film dari importir film sehingga baru dibuka pekan kemarin.
"Prosesnya bukanya panjang saat relaksasi bioskop, simulasi itu mereka harus tiket online dan standar protokol kesehatan. Kita ingatkan soal exhouse, sirkulasi harus baik jadi sebetulnya standar protokol kesehatan sudah dilakukan dan disampaikan mereka sanggup melaksanakan itu," katanya.
Ia mengatakan, pengelola bioskop sudah menandatangani surat pernyataan jika melanggar protokol kesehatan dan menyebabkan klaster baru akan ditutup. Namun, yang perlu diperhatikan adalah para pengunjung bioskop pun harus dalam kondisi sehat.
"Sanksi (melanggar) penutupan," katanya. Terkait masih sepinya pengunjung bioskop, ia menyebut kondisi tersebut merupakan konsekuensi pembukaan di masa pandemi Covid-19.