Rabu 14 Oct 2020 14:11 WIB

Sejarah Hari Ini: Mantan Presiden AS Dwight Eisenhower Lahir

Perang dingin dan mencegah perluasan komunisme jadi kebijakan Eisenhower

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Presiden ke 34 AS, Dwight D Eisenhower.
Foto: whitehouse.gov
Presiden ke 34 AS, Dwight D Eisenhower.

REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON -- Pada 14 Oktober 1890, Dwight D. Eisenhower lahir di Denison, Texas, Amerika Serikat (AS). Dia kemudian dikenal sebagai presiden ke-34 AS.

Dalam sejarah yang dilansir laman History, Eisenhower lulus dari West Point pada 1915. Dia memulai karir militer yang luar biasa dan akhirnya menjadi komandan tertinggi pasukan Sekutu di Eropa selama Perang Dunia II dan pemimpin invasi Normandia pada bulan Juni 1944. 

Baca Juga

Setelah perang, Ike (panggilan presiden) menjabat sebagai presiden Universitas Columbia sampai tahun 1951, ketika dia menjadi komandan tertinggi pasukan NATO di Eropa. Tahun berikutnya, Eisenhower mengalahkan Demokrat Adlai Stevenson untuk menjadi presiden AS.

Perang dingin dan tekad untuk mencegah penyebaran komunisme menjadi kebijakan luar negeri dan domestik Eisenhower. Selama masa jabatan pertamanya, Eisenhower mengawasi akhir Perang Korea (1950 - 1953), konfrontasi diplomatik dan militer besar pertama antara Amerika dan musuh komunis yang kuat. Kala itu komunis China telah campur tangan atas nama komunis Korea Utara dalam perangnya dengan Korea Selatan, yang dibantu oleh AS.

Sementara di dalam negeri, Eisenhower mendukung dan mendorong upaya untuk membasmi mata-mata komunis potensial di Amerika. Pada Juli 1955, perhatiannya beralih ke komunis Rusia.

Dia memimpin konferensi para pemimpin dunia di Jenewa dengan tujuan meningkatkan hubungan dengan Rusia. Setelah pertemuan tersebut, Eisenhower kembali ke negara bagian, didorong oleh apa yang dilihatnya sebagai celah kecil dalam kepemimpinan Rusia.

Jadwal kepresidenan yang padat terhenti pada September 1955 ketika dia menderita serangan jantung yang membatasi aktivitasnya selama hampir dua bulan. Bertahan dan tangguh, Eisenhower pulih untuk memulai kampanye presiden kedua pada tahun 1956 dan dia menang dengan mudah. 

Selama dua masa jabatannya, Eisenhower menyaksikan munculnya aliansi politik dan ekonomi yang kuat antara militer Amerika dan industrinya yang mungkin memiliki pengaruh terlalu besar atas urusan dalam negeri dan luar negeri Amerika. Dia memperingatkan orang Amerika tentang apa yang ia sebut sebagai "kompleks industri-militer" dalam pidato perpisahan yang terkenal, disiarkan televisi di seluruh negeri pada 17 Januari 1961.

Setelah meninggalkan Gedung Putih, Eisenhower dan istrinya Mamie melakukan perjalanan dan tetap aktif dalam kehidupan publik dan di Partai Republik. Cucu mereka, David, menikahi putri Presiden Richard Nixon, Julie pada 1968. Tahun berikutnya, Eisenhower meninggal karena gagal jantung di Rumah Sakit Angkatan Darat Walter Reed, dengan Mamie di sisinya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement