REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional Indonesia atau INACA optimistis industri penerbangan di dalam negeri akan alami pemulihan. Saat ini, diakuinya, industri penerbangan nasional masih terpukul akibat merebaknya wabah pandemi Covid-19.
"Kami tetap menyatakan optimistis bahwa industri penerbangan di Indonesia akan dapat pulih sekalipun memang diakui memerlukan waktu yang sulit diprediksi," kata Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja dalam webinar memperingati HUT ke-50 INACA di Jakarta, Kamis (15/10).
Menurut Denon, tahun 2019 sebenarnya industri penerbangan di Indonesia sudah cukup baik walaupun tidak sebaik tahun 2018. Namun pada pada 2020 industri penerbangan kembali terpukul akibat pandemi sejak Maret, sekalipun secara perlahan mulai bergerak naik pada Juli dan bulan berikutnya.
Optimisme industri penerbangan, katanya, juga didukung oleh kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari banyak kepulauan sehingga sangat membutuhkan transportasi udara untuk mengangkut penumpang maupun barang/kargo.
"Dalam kondisi seperti bagaimanapun juga industri penerbangan sangat dibutuhkan dan bahkan ikut memberikan andil dalam memberikan pertumbuhan nasional," katanya.
Ketua Dewan Pembina INACA Irfan Satiaputra, mengatakan tahun 2020 memang penuh turbulensi dan tantangan bagi industri penerbangan, karena setidaknya ada dua krisis yang dihadapi yaitu kesehatan dan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Dalam masa pandemi yang sudah melanda dunia setidaknya dalam delapan bulan terakhir ini, katanya, banyak maskapai penerbangan di dunia yang bangkrut dan harus diakui industri penerbangan di Indonesia pun banyak yang terpukul sekalipun terus berupaya tetap bertahan dan menjalankan mandat pemegang saham.
"Untuk pemulihan ke kondisi normal lagi memang masih membutuhkan waktu panjang tapi kita tetap optimistis bahwa industri ini akan tetap berkembang mengingat memiliki nilai strategis dan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional," kata Irfan yang juga Dirut PT Garuda Indonesia (Persero).
INACA, katanya, selama ini sudah seringkali melakukan kampanye terbang di Indonesia adalah aman, nyaman, dan sehat sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terbang menggunakan maskapai nasional. "Berdasarkan riset yang kita lakukan, masyarakat yang hari ini terbang adalah memang harus terbang, tapi yang mau terbang masih sedikit," katanya.