Ahad 18 Oct 2020 21:00 WIB

Bila Ingin Umrah, Pakai Masker dan Taati Protokol Kesehatan

Masjidil Haram mengharuskan jamaah umrah taati semua protokol kesehatan

Red: Muhammad Subarkah
Dalam foto yang dirilis oleh Kementerian Haji dan Umrah Saudi ini, umat Islam mempraktikkan jarak sosial saat sholat di sekitar Ka
Foto: AP/HOGP/Saudi Ministry of Hajj and Umrah
Dalam foto yang dirilis oleh Kementerian Haji dan Umrah Saudi ini, umat Islam mempraktikkan jarak sosial saat sholat di sekitar Ka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Layanan kepada jamaah umrah  begitu diperhatikan pemerintah Arab Saudi demi untuk mencegah munculnya klaster baru karena umrah mulai 4 Oktober lalu mulai dibuka kembali. Imbasna, kini untuk masuk ke Masjidil Haram bukanlah hal mudah. Semuanya harus melalui izin dan ditentukan waktunya. Syarat kesehatan lain pun dikenakan kepada para jamaah umrah, sekalipun itu warga Makkah.

Hingga hari ini, setidaknya 4.000 pekerja telah dipekerjakan, 100.000 masker wajah disediakan dan 9.000 sajadah yang telah dibersihkan telah disediakan pada musim Umrah ini. "Tujuannya untuk memastikan kesehatan dan keselamatan jamaah di tengah pandemi virus corona yang sedang berlangsung, Ini menurut pihak berwenang di Makkah,” kata Ketua UmumPerhimpunan Pengusaha Travel Haji dan Umrah (Himpuh), Baluki Ahmad, seraya mengutip pemberitaan berbagai media Arab Saudi dan laporan langsung dari  ‘mukimin’ Makkah kepadanya, Ahad (18/10).

Baluki mengatakan sikap sangat cermat dan hati-hati itu dilakukan karena pemerintah Arab Saudi tak ingin terkena fitnah bila  ajang ibadah umrah dituding sebagai salah satu pusat klaster baru Covid-19 dari publik dunia. "Mereka jelas tak ingin kecolongan sehingga membuat pelayanan kepada jamas umrah dibuat seketat mungkin, baik itu dari segi pengauran waktu hingga tata cara pelaksanaanya."

‘’Bila haji tahun ini jamaah haji dintasi hanya sampai 10 ribu orang.maka jamaah  umrah pun begitu. Dalam sehari jamaah umrah yang bisa masuk Masjidil Haram hanya 6.000 orang saja,’’ ujarnya.