REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Warga Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah digegerkan dengan penemuan jasad bayi berjenis kelamin perempuan yang diduga baru lahir mengapung di daerah aliran Sungai (DAS) Kahayan.
Kapolsek Pahandut, Kompol Edia Sutaata, mengatakan, penemuan jasad bayi perempuan oleh warga tersebut sekitar pukul 08.00 WIB dengan kondisi mengambang. "Jasad bayi yang dalam kondisi mengenaskan dan masih ada ari-arinya, sudah dievakuasi dan dibawa ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya untuk dilakukan visum," kata Edia di Pahandut, Kota Palangka Raya, Senin (19/10).
Dia menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi mata yang tidak lain adalah warga Kota Palangka Raya, kala itu sedang mancing dan didatangi oleh rekannya bahwasanya ada mayat mengapung. Dua orang tersebut langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP). Setelah sampai di lokasi kejadian kedua melihat jasad bayi yang diduga baru lahir tanpa busana sehelai pun lengkap dengan ari-arinya mengapung.
"Mayat itu oleh kedua saksi mata langsung dipinggirkan ketepi sungai agar tidak hanyut lagi. Selanjutnya salah satu dari saksi mata menelpon rekannya yang berada di darat untuk melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian terdekat," ucap Edia.
Alhasil dalam waktu 15 menit, dua anggota Polairud tiba ke lokasi kemudian langsung mengevakuasi jasad tersebut dan dibawa ke Pelabuhan Rambang guna dilarikan ke rumah sakit untuk visum.
Edia menegaskan, kasus itu masih dalam penyelidikan pihaknya dan guna mencari tahu apa penyebab bayi malang tersebut ditemukan dalam kondisi seperti itu. "Kasus ini masih dalam penyelidikan dan mengumpulkan informasi mengenai asal usul bayi dan siapa orang tuanya," kata Edia.
Sementara itu dokter forensik RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya dr Ricka Brillianty menerangkan, dari hasil visum terlihat jika mayat bayi diduga kuat telah meninggal sejak tiga atau empat hari lalu. "Untuk panjang bayi sekitar 56 centimeter dan diduga bayi ini memang sengaja dibuang oleh orang tuanya," tegas Ricka.