Rabu 21 Oct 2020 05:51 WIB

Pascapandemi, Pemulihan Ekonomi China Semakin Kuat

Pertumbuhan ekonomi China meningkat menjadi 4,9 persen.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Pemulihan ekonomi China yang goyah akibat pandemi Covid-19 terus dilakukan. Kini perekonomian Negara Tirai Bambu tersebut semakin kuat, karena konsumen kembali ke pusat perbelanjaan dan dealer mobil, sementara Amerika Serikat dan Eropa mengalami kontraksi cukup dalam.
Foto: AP/Ng Han Guan
Pemulihan ekonomi China yang goyah akibat pandemi Covid-19 terus dilakukan. Kini perekonomian Negara Tirai Bambu tersebut semakin kuat, karena konsumen kembali ke pusat perbelanjaan dan dealer mobil, sementara Amerika Serikat dan Eropa mengalami kontraksi cukup dalam.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemulihan ekonomi China yang goyah akibat pandemi Covid-19 terus dilakukan. Kini perekonomian Negara Tirai Bambu tersebut semakin kuat, karena konsumen kembali ke pusat perbelanjaan dan dealer mobil, sementara Amerika Serikat dan Eropa mengalami kontraksi cukup dalam. 

Pertumbuhan ekonomi China meningkat menjadi 4,9 persen dari tahun sebelumnya dalam tiga bulan, yang berakhir pada September. Dengan begitu pertumbuhan China naik dari 3,2 persen pada kuartal sebelumnya. 

Data resmi pada Senin menunjukkan, pengeluaran ritel naik kembali ke atas level sebelum virus Covid-19 untuk pertama kalinya tiba, output pabrik pun naik. Hal itu didorong oleh permintaan ekspor masker dan pasokan medis lainnya. 

China merupakan satu-satunya ekonomi utama yang diperkirakan tumbuh tahun ini. Sementara, aktivitas ekonomi di AS, Eropa, dan Jepang menyusut.