Rabu 21 Oct 2020 09:45 WIB

Jembatan Bambu di Kawasan Wisata Mangrove Surabaya Rusak

Proyek jembatan senilai Rp 1,2 miliar belum diperbaiki, karena tak ada anggaran.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menanam bibit mangrove di hutan wisata mangrove Surabaya (ilustrasi).
Foto: Dokumen.
Menanam bibit mangrove di hutan wisata mangrove Surabaya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jembatan bambu dengan panjang 600 meter dan tinggi 12 meter di kawasan wisata Mangrove di Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur, rusak.

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemerintah Kota Surabaya, Yuniarto Herlambang, kerusakan jembatan bambu tersebut memang belum diperbaiki. "Saat ini belum ada pembenahan. Anggaran belum ada," kata Yuniarto, yang belum genap setahun menjabat sebagai kepala dinas kepada wartawan di Surabaya, Rabu (21/10).

Ketika ditanya mengenai rencana perbaikan jembatan yang proyek pembangunannya bernilai Rp 1,2 miliar tersebut, dia memprediksi baru bisa dilakukan ketika pandemi Covid-19 berlalu. "Kalau anggaran sudah normal. Semoga," ucap Yuniarto.

Jembatan bambu di kawasan wisata Wonorejo dibangun mulai Mei 2018. Pembangunan jembatan tahap pertama dilanjutkan pada akhir Desember 2018, dan pembangunan tahap dua hingga empatnya dilakukanpada pertengahan tahun 2019.

Jembatan gantung yang dibangun menggunakan bambu betung itu menghubungkan Mangrove Information Center (MIC) dengan area joging di kawasan wisata mangrove Wonorejo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement