REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Seorang ilmuwan asal Inggris mengatakan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan Coronavirus Disease-19 (Covid-19) mungkin tak akan pernah hilang. Dalam sebuah pernyataan, ilmuwan di komite penasihat pemerintah bernama John Edmunds itu mengatakan sangat kecil kemungkinan virus yang menjadi penyebab pandemi ini diberantas.
“Kita harus hidup dengan virus ini selamanya. Sangat kecil kemungkinannya virus itu akan diberantas,” ujar Edmunds yang merupakan anggota Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat (SAGE) kepada anggota parlamen Inggris dalam sebuah pernyataan, Rabu (21/10).
Inggris menjadi salah satu negara di Eropa yang berada dalam ancaman gelombang terbaru wabah Covid-19. Sebagian besar wilayah saat ini menetapkan aturan pembatasan untuk mengendalikan penyebaran virus, menyusul jumlah kasus yang hingga Kamis (22/10) tercatat mencapai lebih dari 21 ribu.
Meski Covid-19 akan ada tanpa batas waktu, Edmunds mengatakan bahwa prospek vaksin menjelang akhir musim dingin akan berdampak pada strategi Pemerintah Inggris sekarang. Ia menyebut bahwa saat vaksin ada, maka potensi penyebaran dan kasus infeksi virus dapat menjadi sangat rendah.
"Jika vaksin sudah dekat, menurut saya, kita harus berusaha dan menjaga agar kejadiannya serendah mungkin, karena kita akan bisa menggunakan vaksin dalam waktu yang tidak lama lagi," jelas Edmunds.
Edmunds juga mengungkapkan bahwa Inggris telah melakukan langkah yang tepat dengan berinvestasi dalam berbagai vaksin untuk mencegah SARS-CoV-2. Inggris telah menandatangani kesepakatan pasokan untuk enam jenis vaksin Covid-19 yang berbeda, dengan 340 juta dosis diamankan di berbagai jenis teknologi.
"Saya pikir kita akan berada dalam posisi yang wajar dalam beberapa bulan ke depan dan saya tidak berpikir kita akan memvaksinasi semua orang, tetapi untuk memulainya mungkin bisa dari orang yang berisiko paling tinggi, petugas kesehatan, dan sebagainya,” kata Edmunds.