Kamis 22 Oct 2020 16:34 WIB

Hubla Bagi 100 Unit Leat Jaket ke Nelayan Indramayu

Risiko melaut dalam kondisi gelombang tinggi sangat berbahaya bagi nelayan.

Pemberian leaf jaket dan masker itu, juga dalam rangka peduli serta sosialisasi keselamatan pelayaran yang dilakukan KPLP Direktorat Jendral Perhubungan Laut (Hubla), Kantor Unit Penyeleggara Pelabuhan Kelas III Kabupaten Indramayu di Lapangan Parkir Wisata Pantai Karangsong Kamis (22/10/).
Foto: Istimewa
Pemberian leaf jaket dan masker itu, juga dalam rangka peduli serta sosialisasi keselamatan pelayaran yang dilakukan KPLP Direktorat Jendral Perhubungan Laut (Hubla), Kantor Unit Penyeleggara Pelabuhan Kelas III Kabupaten Indramayu di Lapangan Parkir Wisata Pantai Karangsong Kamis (22/10/).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU  -- Peringatan BMGK menyangkut gelombang tinggi di perairan dalam beberapa hari ke depan akibat anomali cuaca, disikapi Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Indramayu. Salah satunya dengan membagikan 100 unit leaf jaket serta masker bagi Kelompok Serikat Nelayan Tradisional, Serikat Nelayan Indonesia Perwakilan Indramayu serta Pengelola Wisata Mangrove Pantai Karangsong, Kecamatan Indramayu.

Pemberian leaf jaket dan masker itu, juga dalam rangka peduli serta sosialisasi keselamatan pelayaran yang dilakukan KPLP Direktorat Jendral Perhubungan Laut (Hubla), Kantor Unit Penyeleggara Pelabuhan Kelas III Kabupaten Indramayu di Lapangan Parkir Wisata Pantai Karangsong Kamis (22/10/). Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Sosialisasi keselamatan pelayaran ini dihadiri oleh Direktorat Jendral Perhubungan Laut/Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai yang diwakilkan Zulistian Kepala Subdit Sarana dan Prasarana, Kepala Kantor UPP Kelas III Indramayu , Kepala Pos Angkatan Laut Karangsong, Kepala Satuan PolAir, Serikat Nelayan Tradisional, SNI, Pengelola Pantai Wisata Karangsong, HNSI,SNT, Pengelola wisata mangrove dan wisata pantai.

Dalam kesempatan itu, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Indramayu Kant Dicky Eka Putra Kunarko SH,MM meminta, kepada seluruh nelayan untuk menggunakan alat pengamanan atau alat keselamatan pelayaran. Terutama bagi nelayan saat mencari ikan dilaut.

"Risiko melaut dalam kondisi gelombang tinggi dan cuaca yang tak menentu, sangat berbahaya bagi nelayan. Maka, inilah perlunya menggunakan alat keselamatan bagi siapa pun yang terkait dengan aktivitas pelayaran," kata Kant dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Kamis (22/10). Untuk itu, sambung dia, pihaknya akan rutin mengagendakan kegiatan seperti ini setiap tahun.

Pejabat Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai F. Zulistian mengatakan, osialisasi ini sebagai edukasi bagi nelayan dan pelaku lainnya. Pihaknya, akan terus menekankan pentingnya keselamatan pelayaran diperairan laut.

"Kami tak segan-segan mengingatkan kepada nelayan nelayan tradisional yang kadang terlupakan, untuk membiasakan memakai lef jaket pelampung," ujarnya. 

Karena itu, pihaknya juga meminta kepada Kelompok Nelayan SNI, SNT untuk turut serta menyosialisasikan pentingnya memakai alat keselamatan dalam melaut. "Tentunya, ni sebagai edukasi bagi nelayan," ucap Zulistian.

Sementara Ketua Serikat Nelayan Tradisional Kajidin mengucapkan terima kasih serta mengapresiasi atas kegiatan sosialisasi akan keselamatan pelayaran yang digelar oleh Direktorat Jendral Perhubungan Laut  Direktorat KPLP. "Bagi kami, para nelayan tradisional yang berangkat ke laut, kadang hanya mengandalkan keberanian saja. Untuk itu, kami akan mengimfornasikan kepada seluruh anggotanya akan pentingnya memakai lef jaket pelampung sebagai kelengkapan ketika melaut," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement