Senin 25 Sep 2023 18:07 WIB

KSOP Banjarmasin Gelar Kampanye Keselamatan Pwlayaran dan Peluncuran Syahbina

Masyarakat semakin sadar akan pentingnya keselamatan penumpang di atas kapal.

Bantuan alat keselamatan kapal secara gratis berupa life jacket kepada awak kapal tradisional.
Foto: Dok. Republika
Bantuan alat keselamatan kapal secara gratis berupa life jacket kepada awak kapal tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin melaksanakan Kampanye Keselamatan Pelayaran dengan memberikan bantuan alat keselamatan kapal secara gratis berupa life jacket kepada awak kapal tradisional di wilayah kerja KSOP Banjarmasin pada Senin (25/9).

Kegiatan tersebut diawali dengan Pelaksanaan Upacara Bendera di Halaman Kantor KSOP Banjarmasin yang dipimpin oleh Kepala Kantor KSOP Kelas I Banjarmasin Agustinus Maun, yang selanjutnya membagikan sebanyak 50 unit life jacket kepada para awak kapal tradisional di beberapa titik di sepanjang Sungai Barito dan Sungai Martapura, di antaranya wilayah Dermaga Klotok Trisakti, Dermaga Banjaraya dan Banjaraya Komatsu.

“Kampanye Keselamatan Pelayaran ini merupakan salah satu rangkaian acara peringatan Hari Perhubungan Nasional Tahun 2023 dengan tema “Melaju Untuk Transportasi Maju”. Bersamaan dengan acara tersebut, Kantor KSOP Banjarmasin juga melakukan Peluncuran Program Syaubina (Syahbandar Membina) yaitu program pembinaan kepada seluruh insan maritim dan masyarakat di sekitar wilayah kerja KSOP,” ujar Agustinus dalam keterangannya yang diterima Republika.ci.id, Ahad (25/9/2023). 

Adapun salah satu Program Pembinaan yang telah diluncurkan adalah “MARSAH” (Masyarakat Sadar Sampah) yang diprakarsai oleh Germas selaku Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, dengan tujuan agar masyarakat di lingkungan sungai khususnya wilayah sekitar pelabuhan sadar akan pentingnya melestarikan lingkungan maritim dengan tidak membuang sampah sembarangan karena selain merusak lingkungan, keberadaan sampah di alur sungai juga dapat mengganggu keselamatan pelayaran. 

“Untuk mendukung hal tersebut, kami telah membuat tempat sampah apung yang ditempatkan di lokasi masyarakat yang sulit dijangkau melalui jalur darat sehingga masyarakat dapat menggunakan tempat sampah apung tersebut sebagai tempat pembuangan sampah sementara,” imbuhnya.

Lebih lanjut Agustinus menyampaikan, bahwa Provinsi Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin dikenal dengan julukan Kota Seribu Sungai, dimana masyarakat melaksanakan kegiatan sehari-hari termasuk kegiatan perekonomian dari atas sungai. Hal ini tentunya akan menimbulkan berbagai dampak yang salah satunya berupa sampah yang bertebaran di atas sungai. 

“Melalui program MARSAH ini, diharapkan sungai-sungai di Kalimantan Selatan akan terjaga kelestariannya dan tentunya keselamatan pelayaran juga akan lebih terjamin karena tidak ada sampah yang dapat mengganggu pergerakan kapal di alur pelayaran,” ujar Agustinus. 

Lebih lanjut Agustinus menjelaskan, bahwa Program MARSAH untuk saat ini ketersediaan tempat sampah apung baru terdapat 1 (satu) unit dengan kapasitas 500 kg yang ditempatkan di Desa Mantuil, karena di desa tersebut tidak dapat diakses melalui jalur darat sehingga menyulitkan bagi petugas kebersihan untuk mengangkut sampah yang pada akhirnya masyarakat membuang sampah langsung ke sungai. Untuk ke depannya akan dilakukan penambahan lebih pada titik-titik yang lain dengan melibatkan Badan Usaha untuk memberikan bantuan / CSR berupa tempat sampah terapung.

Dalam kesempatan lain, Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Germas menjelaskan bahwa sampah yang telah terkumpul di tempat sampah apung tersebut akan dilakukan pemindahan ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah bersamaan dengan kegiatan patroli. 

“Jadi sampah yang telah terkumpul tersebut, akan ditarik menggunakan kapal patroli ke lokasi dermaga Pelabuhan Trisakti untuk selanjutnya diangkut menuju TPA,” kata Germas. 

Pihaknya berharap, melalui pelaksanaan Kampanye Keselamatan Pelayaran dan Program Syahbina ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya keselamatan penumpang di atas kapal sehingga keselamatan pelayaran di Wilayah Kerja KSOP Kelas I Banjarmasin lebih terjamin dan lingkungan maritim akan semakin terjaga kelestariannya. 

Turut hadir pada kegiatan ini perwakilan dari Kantor Distrik Navigasi Kelas II Banjarmasin, Kantor Balai Pengelolaan Transportasi Darat Kelas II Kalimantan Selatan, CEO Regional Kalimantan PT. Pelabuhan Indonesia (Persero), perwakilan awak kapal tradisional selaku penerima life jacket secara simbolis serta disaksikan oleh seluruh pejabat struktural dan pegawai Kantor KSOP Kelas I Banjarmasin. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement