REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bandar Lampung menyebutkan bahwa peningkatan kasus Covid-19 di kota ini disebabkan masyarakat yang sudah mulai abai dengan protokol kesehatan. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bandarlampung dr Aditya M Biomed di Bandarlampung, Kamis, mengatakan bahwa warga saat ini sepertinya sudah menganggap Covid-19 biasa saja.
"Kita lihat saat di jalan-jalan mulai ramai, macet, tempat nongkrong padat dengan tidak ada jarak aman, bahkan ada yang tidak pakai masker, dan di bank- bank saya tidak tau apakah masih menerapkan protokol kesehatan atau tidak," kata dia, di Bandarlampung, Kamis.
Seharusnya masyarakat tetap menyadari bahwa virus Covid-19 ini belum selesai dan berakhir. Selain itu tidak terbuai dengan kabar adanya vaksin. "Saya pun prihatin kenapa kok bisa begini apakah memang masyarakat ini berharap banget segera bisa vaksin," kata dia.
Padahal, lanjut dia, cara paling efektif dan ampuh agar terhindar dari virus ini adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan di air mengalir (3M).
Sementara itu, Wali Kota Bandarlampung Herman HN meminta agar masyarakat dapat menjaga kesehatan diri sendiri dengan mematuhi protokol kesehatan mengingat wilayahnya sudah berzona merah akibat dari jumlah kasus COVID-19 yang terus meningkat.
"Ya kita sudah zona merah menurut penilaian Pemerintah Pusat, tapi saya sudah berusaha dari awal, melakukan penyemprotan, membagi masker dan mengerahkan tim Satgas Covid-19 ke semua kecamatan untuk sosialisasi serta menegakkan 3M sudah dilakukan, jadi saya minta masyarakat juga jaga diri agar sehat tidak terkena virus corona," kata dia