REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Purwakarta melansir, hingga Jumat (23/10) masih terjadi fluktuatif pada jumlah warga yang terpapar Covid-19 di wilayah tersebut. Angka konfirmasi positif aktif dan yang sembuh cenderung meningkat.
Juru Bicara GTPP Covid-19 Kabupaten Purwakarta, dr. Deni Darmawan mengatakan ada penambahan warga positif Covid-19. Angka kematian yang diakibatkan oleh virus tersebut juga masih bertambah.
“ Secara kumulatif jumlahnya mencapai 25 orang,” kata Deni dalam laporannya.
Ia menyebutkan pada Jumat (23/10), ada penambahan sebanyak lima orang warga terkonfirmasi positif dan delapan orang lainnya dinyatakan sembuh. Kini, jumlah warga terkonfirmasi positif yang tengah dalam proses isolasi ada 128 orang.
Menurutnya, berdasarkan kondisi tersebut tersebut, GTPP Covid-19 Kabupaten Purwakarta meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan tetap menjalankan program-program adaptasi kebiasan baru dimasa pandemi ini yang berkaitan dengan perubahan perilaku seperti tak lupa Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan dengan sabun (3M).
“Selain pembatasan sosial berskala mikro yang kini tengah diberlakukan di kecamatan purwakarta kota, dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan melakukan 3M diharapakan dapat memutus mata rantai penyebaran covid-19 di wilayah kabupaten purwakarta,” ujar Deni.
Selain itu, Gugus Tugas melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta juga melakukan langkah-langkah strategis untuk menghadapi situasi ini, seperti melakukan pelacakan yang efektif, pelaksanaan manajemen klinis sesuai Permenkes nomor 413 tahun 2020, dan berkoordinasi dengan Tim Covid-19 Pusat dan Provinsi Jawa Barat.
Ia mengatakan dalam upaya mempercepat penanganan pandemi, GTPP Covid -19 Kabupaten Purwakarta terus melakukan rapid dan swab test secara masif. Selain itu upaya memperoleh hasil tes juga dipersingkat agar penularan tidak semakin menyebar. Kata dia, dengan semakin banyaknya warga yang menjalani tes, akan lebih mudah untuk mendeteksi jika ada warga yang terkonfirmasi positif. Hal ini otomatis akan ada tindakan medis yang diberikan.
“Mereka akan menjalani protokol yang telah ditetapkan, baik dirujuk di rumah sakit maupun menjalani karantina mandiri secara ketat di bawah pengawasan tenaga kesehatan. Selain itu, lingkungan sekitar juga akan menyesuaikan dengan lebih memperketat physical distancing antarwarga. Dengan demikian, upaya memutus mata rantai penularan menjadi lebih efektif,” tuturnya.