REPUBLIKA.CO.ID, ARAGON -- Pembalap LCR Honda, Takaaki Nakagami mengakui dirinya tengah menghadapi tekanan besar, dan rasa gugup sehingga membuatnya gagal pada ajang MotoGP Teruel, Aragon 2020
Memulai dari posisi terdepan untuk kali pertama sepanjang kariernya, membuat Nakagami terasa tertekan. Dirinya secara terpaksa harus mengubur mimpi untuk menginjak podium karena melakukan kesalahan.
"Sungguh memalukan bahwa satu kesalahan merugikan kami secara besar-besaran. Bahkan sekarang aku tidak percaya bagaimana aku melakukan kesalahan itu, jadi aku kecewa pada diriku sendiri," kata Nakagami dikutip Crash, Senin (26/10).
Pembalap berusia 28 tahun asal Jepang itu sebenarnya mampu tampil impresif sejak sesi latihan bebas dan kualifikasi di MotoGP Teruel 2020. Nakagami bahkan berhasil merebut pole position yang pertama kalinya ia capai.
Namun siapa sangka, start dari posisi nomor satu alias terdepan itu justru menjadi biang keladi kegagalan Nakagami. Pasalnya, saat balapan dimulai, belum genap satu putaran penuh Nakagami justru sudah tersungkur mengalami crash di tikungan kelima.
Padahal saat itu posisinya sedang memimpin balapan di depan pembalap tim Petronas Yamaha, Franco Morbidelli yang akhirnya keluar sebagai juara.
Dalam pernyataanya, Nakagami menyebut perasaan campur aduk, yang disinyalir jadi penyebab Nakagami melakukan sebuah kesalahan di tikungan kelima.
"Ini pertama kalinya saya merasakan tekanan luar biasa dari luar, pertama kali pada posisi terdepan dan pertama kali memimpin balapan, hanya mungkin selama 10 detik! - dan saya tidak bisa mengaturnya. Inilah alasan mengapa saya melakukan kesalahan bodoh," sambung rider berusia 28 tahun.
Kekecewaan Nakagami tergambar jelas saat memasuki pit usai mengalami kecelakaan. Saat berada dalam markas LCR Honda, pembalap yang lahir di Chiba, Jepang itu hanya tertunduk lesu tanpa melepas helmnya.
Sementara itu, ia tak ingin terus larut dalam kesedihan. Nakagami ingin melupakan insiden tersebut dan segera mengalihkan fokus pada balapan MotoGP di Valencia mendatang.
"Jelas saya akan belajar lebih baik dan menjadikan kesalahan kemarin sebagai pelajaran berharga."