REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Penumpang kapal ferry yang menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni ke Merak dan sebaliknya, merasakan tingginya gelombang laut, Selasa (27/10). Angin kencang yang berhembus membuat gelombang tinggi di Selat Sunda.
Ervin, warga Bandar Lampung, mengatakan, gelombang laut tinggi terasa saat berada di dalam kapal ferry. Gelombang tinggi sudah terlihat di dermaga Pelabuhan Merak, Banten sebelum kapal ferry berlayar ke Bakauheni.
Menurut dia, kapal ferry sulit bersandar di dermaga, karena angin kencang dan gelombang tinggi. “Buat yang menyeberang sekarang-sekarang siapin plastik (kresek), agak-agak di goyang di dalam kapal,” tutur Ervin seusai menyeberang dari Merak ke Bakauheni, Selasa (27/10).
Dia mengatakan, angin memang sedang kencang saat berada di dermaga Merak, apalagi di laut Selat Sunda. Angin kencang ini sudah berlangsung beberapa hari terakhir. Namun demikian, ujar dia, pelayaran kapal ferry masih aman dan lancar sampai Bakauheni, meski sedikit terlambat dari biasanya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung pada Selasa (27/10) merilis, potensi gelombang tinggi pada Rabu (28/10) masih akan berlangsung di Selat Sunda bagian Selatan, dan pesisir barat Lampung. “Area perairan dengan gelombang sangat tinggi 4 meter sampai 6 meter,” tulis BMKG pada situs maritim.bmkg.go.id, Selasa (27/10).
Sementara PT ASDP Cabang Bakauheni menyatakan, perkiraan jumlah arus penumpang Bakauheni – Merak pada puncak liburan panjang akhir pekan akan terjadi pada 27 sampai 28 Oktober 2020. Sedangkan puncak arus balik liburan pada 31 Oktober 2020 hingga 1 November 2020.
Kepala Humas PT ASDP Cabang Bakauheni Saifulahil Maslul menyatakan, para penumpang kapal ferry tetap menggunakan layanan tiket penumpang dan kendaraan melalui sistem online. Pemesanan dapat dilakukan melalui aplikasi internet dan juga lewat gerai minimarket sebagai mitra ASDP.