Ahad 01 Nov 2020 13:15 WIB

Netflix Naikkan Tarif Langganan AS

Tarif Netflix naik mulai dari satu dolar AS per bulan.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Indira Rezkisari
Netflix menaikkan tarifnya bagi pelanggan di AS.
Foto: Netflix
Netflix menaikkan tarifnya bagi pelanggan di AS.

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA – Netflix menaikkan sebagian besar biayanya di Amerika Serikat (AS) dari delapan persen menjadi 13 persen. Kenaikan ini dilakukan di tengah peningkatan permintaan masyarakat terhadap layanan streaming video setelah lockdown yang diberlakukan pemerintah, menuntut orang-orang harus tetap di rumah untuk menekan laju penyebaran virus corona.

Kebijakan Netflix yang ditetapkan pada Jumat (30/10) berdampak pada kenaikan biaya paket streaming AS standar sebesar satu dolar AS menjadi 14 dolar AS per bulan. Sementara itu, paket premium yang memungkinkan lebih banyak orang untuk menonton di layar berbeda secara bersamaan akan dikenakan biaya dua dolar AS lebih banyak, yaitu 18 dolar AS per bulan. Di sisi lain, paket dasar Netflix di Negeri Paman Sam tetap sembilan dolar AS per bulan.

Baca Juga

Seperti dilansir di AP News, Sabtu (31/10), pelanggan baru AS akan segera dikenakan tarif yang sudah naik. Sedangkan, untuk pelanggan lama Netflix, kenaikan diterapkan secara bertahap selama beberapa bulan ke depan.

Ini menandai perubahan harga pertama Netflix di AS sejak kenaikan diluncurkan pada awal tahun lalu. Netflix tercatat memiliki 73 juta pelanggan di AS dan Kanada, dengan mayoritas berada di AS.

Kenaikan tarif Netflix di AS sudah lama diperkirakan setelah perusahaan menaikkan harganya di Kanada pada awal Oktober dan mengakhiri uji coba gratis 30 hari di AS.

Kenaikan tarif langganan Netflix terjadi di tengah lonjakan pertumbuhan penggunaan layanan video digital di saat seluruh dunia mencoba menahan penyebaran virus dengan menutup restoran, bioskop dan tempat hiburan lain.

Perusahaan berbasis Los Gatos, California, ini memperoleh 28 juta pelanggan di seluruh dunia selama sembilan bulan pertama tahun ini, melampaui pertumbuhannya sepanjang 2019. Peningkatan pelanggan tersebut termasuk tambahan 5,4 juta pelanggan di AS dan Kanada.

Tapi, kenaikan harga mungkin akan menjadi faktor hambatan Netflix di kemudian hari. Khususnya jika resesi yang dipicu pandemi semakin dalam dan memaksa lebih banyak rumah tangga AS untuk membatasi pengeluaran mereka.

Dampak kenaikan tarif ke jumlah pelanggan sudah terlihat pada tahun lalu. Saat Netflix menaikkan harga AS pada awal 2019, layanan streaming mengalami penurunan 130 ribu pelanggan di AS dan Kanada dari akhir Maret hingga akhir Juni.

Netflix juga masih harus menghadapi banyak persaingan dari sebelumnya. Di antaranya saingan berkantong tebal seperti Amazon, Apple, Walt Disney dan AT&T.

Beberapa dari paket yang mereka tawarkan jauh lebih murah dibandingkan paket Netflix di AS. Misalnya layanan streaming Disney yang berkembang pesat, hanya mengenakan biaya tujuh dolar AS per bulan untuk akses ke daftar film yang berisikan beberapa film paling disukai sepanjang masa.

Layanan streaming Apple yang baru berusia setahun hanya mengenakan lima dolar AS per bulan untuk pilihan serial TV dan film yang relatif terbatas. Tapi, pembuat iPhone tersebut mencoba memperluas jangkauannya dengan mengalirkan lebih banyak uang ke dalam pemrograman dan membuatnya paket dengan beberapa layanan lain.

Misalnya, paket yang mencakup video, musik, permainan video dan penyimpanan online yang ditawarkan dengan harga 15 dolar AS per bulan, atau lebih mahal satu dolar AS dibandingkan paket mandiri Netflix.

Dalam sebuah pernyataan, Netflix berkomitmen untuk memberikan pengalaman lebih baik kepada para pelanggan di saat banyaknya pilihan hiburan dibandingkan beberapa tahun lalu. "Kami memperbaharui harga agar dapat terus menawarkan lebih banyak variasi acara TV dan film," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement