REPUBLIKA.CO.ID, NAPLES -- Pelatih Sassuolo Roberto De Zerbi mengungkapkan rahasia sebelum kemenangan 2-0 atas Napoli dalam pertandingan Serie A Italia, di San Paolo, Senin (2/11) dini hari WIB. Kemenangan tersebut membuat Sassuolo bertengger di posisi kedua klasemen dan hanya terpaut dua poin dari AC Mlian di puncak.
“Jika kita akan kalah, mari kita pilih bagaimana agar tak kalah,” ungkap De Zerbi mengenai perkatannya kepada pemainnya sebelum laga dikutip dari Football Italia.
Perjalanan Sassuolo ke kandang Napoli sangat luar biasa. Sebab mereka tanpa pemain penting Domenico Berardi, Francesco Caputo, Filip Djuricic dan Lukas Haraslin karena cedera. Manuel Locatelli mencetak gol pembuka melalu pinalti. Maxime Lopez kemudian mencetak gol kedua.
Ia mengeklaim telah berbicara kepada anak asuhnya serta meyakinkan bisa memenangkan laga. Ketika itu mereka seperti tak percaya dengan perkataan De Zerbi. Melihat anak asuhnya tak yakin De Zerbi menjelaskan secara detik alasan bisa memenangkan pertandingan.
“Saya pikir mereka pada akhirnya mempercayainya, karena kualitas itu penting, tetapi Anda tidak akan mencapai apa pun tanpa keyakinan pada kemampuan Anda,” ujarnya.
Melawan tim seperti Napoli merupakan ujian menguji kedewasasan. Partenopei adalah tim yang selalu menyulitkan lawan. De Zerbi memuji Lopez. Dia merupakan pilihan kejutan dan mencetak gol pertamanya di Serie A musim ini.
Menurut De Zerbi Lopez pemain berbakat. Dia mengetahu cara bermain serta bisa mengatasi tekanan karena pengalamannya besama Marseillie turut membantunya. Lopez dinilai bekerja baik dengan Locatelli.
Duet keduanya memaksa lawan bermain lebih bertahan. Sebab Lopez mempunyai kualitas bermain sebagai gelandang. Dia bisa mencetak gol sekaligus memberikan umpan-umpan matang. Dalam laga tersebut De Zerbi juga dengan berani melakukan beberapa perubahan taktis.
“Terus terang juga tidak sopan bagi saya meninggalkan 50-60 meter di belakang Chiriches dan Ferrari untuk ditemui Osimhen. Ini bukan hal yang bijaksana untuk dilakukan, jadi pertahanan tiga orang itu lebih masuk akal,” kata De Zerbi.