REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Integration Management Office (IMO) proyek merger tiga bank syariah milik Himbara menyambut positif perhatian besar Presiden Joko Widodo untuk membangkitkan keuangan syariah di Indonesia.
Ketua IMO Hery Gurnardi menyampaikan, dukungan Presiden tersebut membawa optimisme atas penyelesaian rencana merger bank syariah.
"Alhamdulillah, dukungan Presiden begitu besar dan ini membuat kami di IMO bersemangat dan optimistis menyelesaikan rencana merger sesuai dengan jadwal yang ditentukan pada Februari 2021," kata Hery dalam keterangan tertulis, Senin (2/11), di Jakarta.
Dukungan penuh dari pemerintah ini, lanjut Hery, menjadi modal utama IMO yang sedang mempersiapkan semua proses integrasi Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank BNI Syariah. Hery yang juga Direktur Utama Bank Syariah Mandiri diamanahkan menjadi Ketua Project Management Office (PMO) oleh Kementerian BUMN.
Sejak Maret, ia diberi tugas untuk mengawal proses yang menurutnya cukup kompleks dan berat. Sehingga, membutuhkan fokus yang maksimal agar seluruh rencana dapat berjalan lancar untuk menjadi bank syariah terbesar di Indonesia.
Saat membuka ISEF, Presiden mengatakan, Indonesia telah memiliki Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk mengupayakan akselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah. Sejumlah strategi yang ditempuh untuk mewujudkan hal itu, di antaranya, ialah penguatan rantai nilai halal, penguatan keuangan Islam, penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah, serta penguatan ekonomi digital.