REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebanyak 50 keluarga penerima manfaat (KPM) hadir mewakili 2.372 warga Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, guna mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Bansos tersebut diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat pada masa pandemi Covid-19.
Bansos yang disalurkan Kemensos itu terdiri atas bantuan pangan non tunai (BPNT) program sembako, bansos tunai, dan bansos tunai kartu sembako non program keluarga harapan (PKH).
Untuk penerima bantuan pangan non tunai program sembako di Kecamatan Banyubiru, terdapat 2.959 KPM yang tersebar di 10 desa. Untuk penerima bansos tunai, terdapat 2.361 KPM tersebar di 10 desa. Sedangkan untuk penerima bansos tunai kartu sembako non program keluarga harapan (PKH), terdapat 1.545 KPM yang tersebar di 10 desa.
"Kebijakan tersebut diambil untuk melakukan penyelamatan atas kondisi penurunan daya beli masyarakat Indonesia, dan untuk menjaga kesehatan masyarakat di tengah pandemi covid-19," ujar Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara, saat menghadiri kegiatan Penyaluran Bantuan Sosial Tunai Tahun 2020, Selasa (3/11).
Mensos Juliari menjelaskan, program jaring pengaman sosial bansos tunai sesuai dengan Keputusan Menteri Sosial Nomor 54/HUK/2020 tentang Pelaksanaan Bantuan Sosial Sembako dan Bantuan Sosial Tunai dalam Penanganan Dampak Corona Virus Disease 2019 (Covid -19).
Bansos tunai (BST) merupakan bantuan berupa uang yang diberikan kepada keluarga miskin, tidak mampu, dan/atau rentan yang terkena dampak wabah covid-19. Bansos tunai tersebut akan disalurkan kepada sembilan juta KPM selama sembilan bulan, dengan nilai bantuan sebesar Rp 600 ribu per KPM per bulan untuk April hingga Juni. Lalu nilai bantuan sebesar Rp 300 ribu per bulan untuk bulan Juli hingga Desember 2020.
Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menyatakan, dukungan terhadap kelancaran program BST. Dari tahap 1 sampai 7 ini, pelaksanaan BST Pos terus berbenah dalam pendataan KPM BST. Untuk wilayah Jawa Tengah mencapai 97 persen sudah tersalurkan BST dengan baik dengan nominal Sebesar Rp 354,612 miliar.
“Pos Indonesia optimistis penyaluran BST tahap lanjutan ini dapat berjalan dengan baik dan tuntas sesuai target yang telah ditetapkan pemerintah dengan terus mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki, memperbanyak titik layanan, memperpanjang jam layanan, serta memperluas kerja sama komunitas di daerah," ucap Faizal dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Rabu (4/11).
Sementara itu Charles Sitorus Direktur layanan Keuangan menyampaikan PT Pos mengatakan, saat ini juga menyalurkan bantun tambahan Dari Kemendesa. Penyaluran bantuan ini, kata dia, dimulai bersamaan dengan penyaluran BST tahap 8 dan 9 untuk bulan November dan Desember 2020.
"Bantuan Ini diharapkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Indonesia dan memperkuat ketahanan pangan warga terdampak Covid-19," ujarnya.
Bantuan Pangan Non Tunai Kartu Sembako berupa uang sebesar Rp 200 ribu per KPM per bulan untuk membeli bahan pangan di e-warong yang diberikan kepada KPM peserta PKH dan Non PKH yang terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Bansos tersebut diberikan kepada 20 juta KPM.
"Hingga saat ini, pelaksanaan Bantuan Sosial Tunai disalurkan oleh PT Pos Indonesia dan Himbara. Sedangkan Bantuan Pangan Non Tunai Program Sembako oleh Himbara," kata Mensos Juliari.
Untuk penerima Bantuan Program Sembako kabupaten Semarang sebanyak eksisting 45.376 dan perluasaan bantuan yang terdampak covid sebanyak 129.924 disalurkan oleh BNI
Juliari juga menyampaikan, bahwa penerima bantuan sosial tunai masih dilanjutkan hingga 2021 untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional sejumlah 10 juta KPM pada 34 provinsi. Penyaluran dilaksanakan selama enam bulan dari Januari hingga Juni 2021 dengan total anggaran Rp 12 triliun.
"Demikian juga bansos pangan program sembako untuk 18,8 juta KPM dengan total anggaran total Rp 45,12 triliun," katanya.
Pada kesempatan itu, Juliari menyaksikan transaksi bansos tunai oleh PT Pos Indonesia dan transaksi bantuan pangan non tunai kartu sembako oleh BNI melalui e-warong dan menyaksikan penarikan bansos tunai melalui Himbara di ATM BNI Layanan Gerak/ BLG.
"Dalam penyaluran bantuan, tetap menekankan penerapan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, sehingga pandemi Covid-19 diharapkan segera berakhir," kata Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kemensos, Asep Sasa Purnama.
Turut hadir pada kegiatan tersebut pihak Dirut PT Pos Indonesia Faisal Rohmad Djoemadi, Direktur Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Charles Sitorus, Direktur wilayah 2 PFM Wayan Wiryawan, Pejabat eselon 1 dan 2 Kemensos, Herry Setiadi Munawir Head Of Customer Reatil BNI Antar Wilayah Semarang , Perwakilan BNI Ichsan Iskandar, Bupati Semarang Mundjirin, Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah, Dinas Sosial Kabupaten Semarang, Camat Banyubiru, dan Kepala Desa Banyubiru.