Kamis 05 Nov 2020 09:45 WIB

1 dari 25 Penduduk Indonesia Alami Diabetes

Kenali gejala awal diabetes.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Pemeriksaan gula darah. Diabetes bisa dicegah dan dilawan dengan gaya hidup tepat.
Foto: Needpix
Pemeriksaan gula darah. Diabetes bisa dicegah dan dilawan dengan gaya hidup tepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Angka diabetesi bukan semakin menurun melainkan justru bertambah. Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD mengatakan, data International Diabetes Federation menunjukkan Indonesia berstatus waspada diabetes.

International Diabetes Federation mencantumkan Indonesia di urutan ketujuh dari 10 negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi, yakni 10,681,400 orang per tahun 2020 dengan prevalensi 6,2 persen. Suastika mengatakan, angka ini diperkirakan meningkat jadi 16,7 juta pasien per tahun 2045.

Baca Juga

"Dengan data tahun ini, satu dari 25 penduduk Indonesia atau 10 persen dari penduduk Indonesia mengalami diabetes,” kata Suastika dalam acara World Diabetes Day 2020, “Bersama Diabetasol, Sayangi Dia”, Selasa (3/11).

 

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka prevalensi diabetes di Indonesia mencapai 10,9 persen dan diprediksi juga akan terus meningkat. Kondisi ini akan mempersulit proses pengendalian dan pengelolaan diabetes.

Suastika mengatakan, kasus paling banyak di Indonesia adalah diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat. Jika melihat angkanya yang sangat besar, artinya setiap orang memiliki kerabat, teman, atau bahkan keluarga yang mengalami penyakit diabetes.

Suastika menyerukan agar semua orang sadar dengan kondisi dirinya sendiri. Setiap orang perlu mengetahui gejala klasik diabetes yang bisa didiagnosis dari awal adalah banyak minum, banyak kencing, juga berat badan yang turun drastis.

Bagi diabetesi, penting untuk mengecek kadar gula darah secara rutin melakukan pencegahan, terlebih saat pandemi Covid-19 sekarang ini. Suastika menyebut, diabetes bisa dicegah dan dilawan dengan gaya hidup tepat.

"Perhatikan pola makan diabetes, pola makan sehat dan gizi seimbang serta nutrisi untuk diabetes, aktivitas fisik dan olahraga, setop merokok, dan itu semua berlaku bukan hanya bagi diabetesi tapi juga penyakit lainnya," kata Suastika.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement