Kamis 05 Nov 2020 17:48 WIB

Tiga Ponpes di Cianjur Ditemukan Kasus Positif Covid-19

Total sudah 44 santri yang sudah dinyatakan positif Covid-19

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengunjungi salah satu pesantren yang menjadi klaster penyebaran Covid-19 di Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Selasa (27/10).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengunjungi salah satu pesantren yang menjadi klaster penyebaran Covid-19 di Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Selasa (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Sebanyak tiga pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Cianjur ditemukan kasus pasien positif Covid-19. Hal ini didasarkan pelacakan kasus yang dilakukan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cianjur.

"Rencananya, kami akan menggencarkan test masif pada ratusan santri untuk meminimalisir penyebaran virus di pondok pesantren," ujar Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur Yusman Faisal kepada wartawan, Kamis (5/11). 

Langkah ini dilakukan setelah beberapa hari lalu tim gugus tugas menemukan santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 di pesantren Kecamatan Cipanas dan Cugenang. Dalam perkembangannya ungkap Yusman, temuan santri positif Covid-19 juga ada di pondok pesantren di Kecamatan Karang Tengah. Di Ponpes di Kecamatan Karangtengah ini ada 7 orang yang positif Covid-19.

Sehingga lanjut Yusman, sudah 3 pesantren yang terdapat santri positif Covid-19. Di mana total sudah 44 santri yang dinyatakan positif Covid-19. Dari puluhan santri ini kata Yusman, beberapa orang sudah sembuh dan sebagian besar lainnya masih diisolasi. Misalnya di ponpes di Cugenang sebanyak 35 santrinya masih diisolasi di lingkungan pondok. Para santri juga diminta disiplin melaksanakan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. 

Untuk mencegah semakin banyak santri yang positif tutur Yusman, tes masif dilakukan pada ratusan orang santri di tiga Ponpes tersebut dan pesantren lain yang sudah menjalankan kegiatan belajar. Informasi yang diperolehnya dari laporan ada tujuh pesantren modern dan tradisional yang sudah ada aktivitas. "Kami akan test masif sebagai langkah deteksi dini," kata Yusman. Rencananya 300 santri di pesantren di Cipanas akan mengikuti swab test.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan selain di Cianjur klaster pesantren di Jawa Barat di antaranya ditemukan di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Tasikmalaya. Pemprov Jabar bergerak cepat dengan meminta para ulama dan kyai bisa berperan sebagai mediator bagi masyarakat termasuk kalangan santri di pesantren-pesantren.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement