Kamis 05 Nov 2020 18:48 WIB

BPBD Magelang Siapkan Evakuasi di Dusun Lereng Gunung Merapi

Warga desa di lereng Gunung Merapi akan dievakuasi secara bertahap

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Gunung Merapi terlihat jelas dari Candibinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, Kamis (5/11). BPPTKG menaikkan status Gunung Merapi dari Waspada menjadi pada Siaga pada Kamis (5/11) siang. Dan warga diminta mewaspadai peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Aktivitas vulkanik Merapi saat ini bisa berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Gunung Merapi terlihat jelas dari Candibinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, Kamis (5/11). BPPTKG menaikkan status Gunung Merapi dari Waspada menjadi pada Siaga pada Kamis (5/11) siang. Dan warga diminta mewaspadai peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Aktivitas vulkanik Merapi saat ini bisa berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menyiapkan proses evakuasi untuk beberapa dusun di tiga desa kawasan Gunung Merapi. Langkah ini dilakukan menyusul peningkatan status aktivitas gunung tersebut menjadi siaga.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto mengatakan sejumlah warga akan mengungsi menuju desa bersaudara yang telah ditetapkan. "Ada tiga desa yang direkomendasi untuk mengungsi di Kecamatan Dukun yakni Argomulyo, Paten, dan Krinjing," jelasnya pada Kamis.

Baca Juga

Namun sementara yang akan dievakuasi untuk Desa Paten meliputi dua dusun Babadan I dan Babadan II. Kemudian Desa Krinjing meliputi Dusun Trono, Trayem, dan Pugeran.

Warga Desa Paten direncanakan mengungsi ke Banyurojo dan Mertoyudan, Desa Argomulyo ke Tamanagung, dan Desa Krinjing ke Deyangan. Menurut dia evakuasi akan dilakukan jika desa sudah siap sedangkan prosesnya dilakukan sejak hari ini.

Warga dievakuasi secara bertahap,yakni Desa Paten meliputi Babadan I ada 766 jiwa dan Babadan II ada 397 jiwa. Kemudian Desa Krinjing meliputi Dusun Trono ada 347 jiwa, Trayem 161 jiwa, dan Pugeran 246 jiwa.

"Evakuasi diprioritaskan untuk kelompok rentan meliputi lansia, balita, anak-anak, ibu hamil, dan orang sakit," kata Edy Susanto.

Terkait peningkatan status siaga Merapi, secara administratif Bupati Magelang Zaenal Arifin akan mengeluarkan surat keputusan pernyataan bencana Merapi. "Evakuasi tidak bisa serta merta dilakukan sekarang. Harus ada penjelasan terlebih dahulu, persiapan semua dipastikan siap. Persiapan sudah sejak lama, sejak tadi malam lebih intensif, semalam sudah rakor dengan BPPTKG menyampaikan paparan evaluasi data seismik Merapi,” katanya.

Ia menyampaikan status aktivitas Gunung Merapi menjadi siaga keluar pada 5 November 2020 pukul 12.00. Berdasarkan data-data yang ada, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta memberikan rekomendasi tambahan bahwa potensi letusannya adalah eksplosif.

"Ancaman bahayanya lontaran material sampai permukiman. Merapi ini tidak bisa dilawan, tetapi direkayasa. Rekayasanya menjauh dari pusat letusan atau segera dievakuasi," jelas Zaenal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement