REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian BUMN mengungkapkan langkah Menteri BUMN Erick Thohir menggandeng ritel gerai bebas cukai (duty free shops) ternama dunia, Dufry. Kerja sama ini dalam rangka membantu produk UMKM masuk ke pasar-pasar dunia yang bebas cukai.
"Ini adalah langkah Menteri BUMN bapak Erick Thohir untuk membantu UMKM Indonesia masuk ke pasar-pasar dunia yang bebas cukai," ujar Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN Arya Sinulingga seperti dikutip dari akun resmi YouTube Kementerian BUMN di Jakarta, Kamis (5/11).
Menurut Arya, langkah ini adalah langkah yang biasa dilakukan berbagai negara untuk menaikkan produk-produk UMKM mereka ke level dunia.
Selain itu, kata Arya, rencana besar Menteri BUMN untuk menaikkan kelas dari Sarinah dan UMKM Indonesia. Sarinah adalah perusahaan yang dibangun pada zaman Presiden pertama Indonesia yakni Ir Soekarno.
"Sarinah didirikan untuk menaikkan produk-produk Indonesia sampai ke level dunia. Bahkan Bung Karno membuat sebuah gedung dalam bentuk mall di Jakarta tepatnya di jalan Thamrin saat ini," kata Arya Sinulingga.
Sarinah merupakan mall pertama Indonesia yang sangat besar dan memberikan ruang besar kepada produk-produk Indonesia untuk dilihat oleh tamu-tamu dari luar negeri.
Sekarang Menteri BUMN Erick Thohir, kata dia, ingin mengembalikan kejayaan Sarinah dengan mengedepankan UMKM produk dalam negeri, dan menempatkannya dalam sebuah gedung yang sangat baik dan bagus serta akan menjadi etalase produk UMKM masuk dalam sebuah tempat yang layak dan diutamakan.
Nantinya Sarinah akan diisi oleh 80 persen produk UMKM Indonesia, sedangkan 20 persennya akan dikerjasamakan juga dengan produk-produk dari luar negeri.
"Kompensasi dari masuknya produk-produk luar negeri, kita juga meminta kepada pasar luar negeri untuk bisa dimasuki oleh UMKM kita," ujar Arya Sinulingga.
Menurut Arya, ini adalah bentuk kerja sama resiprokal yang dibangun oleh Menteri BUMN Erick Thohir dalam rangka meningkatkan produk UMKM Indonesia tidak hanya di level nasional, tetapi juga untuk level dunia.