REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Regional Corporate Communications Manajer PT. Sumber Alfaria Trijaya M. Faruq Asrori menyatakan perusahaannya yang bergerak di bidang perdagangan eceran menegaskan bahwa tidak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) meskipun penjualannya terdampak pandemi COVID-19.
"Hal itu, sudah menjadi keputusan dipastikan tidak ada PHK," ujarnya ditemui di sela-sela penyerahan bantuan mobil ambulans kepada Pemkab Kudus di Pendopo Kabupaten Kudus, Kamis. Ia mengungkapkan perusahaan tetap berupaya bertahan di tengah pandemi COVID-19.
Terkait penjualannya selama masa pandemi COVID-19, kata dia, memang belum pulih 100 persen seperti sebelum pandemi. Sementara seruan boikot terhadap produk Prancis, kata dia, sebagai anggota asosiasi peritel Indonesia akan mengikuti kebijakan pemerintah.
Meskipun demikian, masyarakat perlu diberikan pemahaman bahwa produk yang dijual di Alfamart tidak ada yang diimpor langsung dari Prancis, melainkan hasil produksi dalam negeri dengan pekerja dari dalam negeri pula. Di antaranya, produk susu bebelac diproduksi di Kerawang, sedangkan susu SGM diproduksi di Klaten.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau aksi boikot produk Prancis yang tertuang dalam surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Anwar Abbas dan Wakil Ketua Umum Muhyiddin Junaidi, tertanggal 30 Oktober 2020.