Ahad 08 Nov 2020 11:04 WIB

Pemkot Bandung Tunggu Peta Jalan Vaksinasi Covid-19

Pemkot belum bisa pastikan apakah sarana untuk vaksinasi memadai.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Indira Rezkisari
Petugas kesehatan menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat.
Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
Petugas kesehatan menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Kesehatan mengungkapkan belum menerima peta jalan vaksinasi covid-19 yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sebab penelitian terhadap uji klinis vaksin masih dilakukan oleh tim penelitian uji klinis vaksin Fakultas Kedokteran, Universitas Padjajaran (Unpad).

"Belum (menerima), kan penelitiannya juga belum beres," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita saat dihubungi, Ahad (8/11).

Baca Juga

Karena itu Dinkes belum dapat memastikan apakah sarana dan prasarana di fasilitas kesehatan di Kota Bandung untuk vaksinasi sudah memadai atau belum. Sejauh ini informasinya penelitian uji klinis vaksin masih belum selesai.

"Belum tahu juga (sarana dan prasarana memadai atau tidak), penelitiannya masih berjalan," katanya.

Berdasarkan data pusat informasi Covid-19 Kota Bandung, hingga Ahad (8/11), jumlah kasus kumulatif mencapai 2.181 kasus di antaranya 202 kasus aktif, 1.888 kasus sembuh. Selain itu sebanyak 91 orang telah meninggal dunia.

Pemerintah saat ini masih fokus menyelesaikan peta jalan atau roadmap vaksinasi Covid-19. Roadmap ini nantinya akan menjadi panduan dalam pelaksanaan vaksinasi, termasuk panduan mengenai penerima vaksin, jadwal vaksin, serta alur distribusinya.

“Untuk saat ini fokus dari pemerintah dalam hal ini Kemenkes (Kementerian Kesehatan) adalah penyelesaian peta jalan atau roadmap vaksinasi Covid-19,” kata Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers secara virtual, Kamis (5/11).

Wiku mengatakan, pendistribusian vaksin nantinya akan dilakukan menyesuaikan urutan prioritas seperti kelompok berisiko serta penduduk dengan risiko wilayahnya. Saat ini, ada berbagai jenis vaksin potensial yang tengah dikembangkan di berbagai belahan dunia. Sejumlah vaksin pun telah masuk dalam fase uji klinis tahap III.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement