Ahad 08 Nov 2020 12:05 WIB

Pupuk Kujang Resmi Operasikan Pabrik CO2 7,4 Juta Dolar AS

Pabrik CO2 ini berkapasitas 50 ribu ton per tahun.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Kujang, meresmikan pabrik karbondioksida (CO2) cair berkapasitas 50 ribu ton per tahun. Pabrik ini diresmikan Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin bersama Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman, Direktur Utama Pupuk Kujang Maryadi, dan Direktur Utama PT Rekayasa Industri Alex Dharma Balen di Cikampek, Jawa Barat, Sabtu (7/11). Pada kesempatan ini dilakukan pula penandatanganan kesepakatan bersama Offtake CO2 cair antara PT Pupuk Kujang dengan PT Samator Gas dan PT Purnabuana Yudha.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman optimistis produk turunan yang dikembangkan Pupuk Kujang ini dapat semakin meningkatkan daya saing, terlebih pangsa pasar untuk produk CO2 cair masih sangat terbuka lebar. 

"Hal ini sejalan dengan program kerja Pupuk Indonesia untuk lebih fokus pada diversifikasi produk yang dapat meningkatkan daya saing," ujar Bakir dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (7/11).

Direktur Utama Pupuk Kujang Maryadi menyampaikan keberadaan pabrik ini bertujuan untuk memanfaatkan gas ekses dari proses produksi pabrik Kujang 1A dan 1B sehingga menjadi produk CO2 cair yang memiliki nilai jual lantaran bisa digunakan industri lainnya. Maryadi menyebut produk akhir pabrik berupa CO2 murni standard food grade ini sangat diperlukan berbagai jenis industri. 

"Dalam industri makanan dan minuman misalnya, CO2 murni digunakan untuk pembuatan minuman berkarbonasi, pengawetan makanan perikanan dengan dry ice, serta pemutihan gula. Tak hanya itu, CO2 murni ini juga bisa digunakan dalam industri manufaktur pengelasan, pemutihan kertas, fumigasi pada sektor pertanian, serta secondary oil recover," ucap Maryadi.

Kata Maryadi, pabrik yang memiliki nilai investasi 7,4 juta dolar AS ini berdiri di atas lahan seluas 1500 m2 yang pengerjaaannya telah dimulai sejak awal 2019. Pabrik CO2 cair ini dibangun oleh kontraktor EPC PT Rekayasa Industri dan telah berhasil rampungkan proses pembangunan pada 15 Oktober 2020 lalu. 

"Meskipun di tengah pandemi, semangat sinergi antara Pupuk Kujang dan Rekayasa Industri yang merupakan anak perusahaan dari Pupuk Indonesia dalam pembangunan pabrik CO2 cair dapat terselesaikan dengan baik," kata Maryadi menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement