Selasa 10 Nov 2020 11:36 WIB

Lewat Sajadah Fajar, Gubernur Dengarkan Suara Masyarakat

Program Sajadah Fajar menjadi salah satu cara menggalakkan shalat subuh berjamaah

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman melaksanakan salat subuh di Masjid Al–Qurbah, Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang, sekaligus, bersilaturahmi dan mendengarkan harapan dari para ulama dan tokoh Agama, tokoh masyarakat setempat, dalam program Sajadah Fajar, Selasa (10/11).
Foto: istimewa
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman melaksanakan salat subuh di Masjid Al–Qurbah, Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang, sekaligus, bersilaturahmi dan mendengarkan harapan dari para ulama dan tokoh Agama, tokoh masyarakat setempat, dalam program Sajadah Fajar, Selasa (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG –-Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman melaksanakan salat subuh di Masjid Al–Qurbah, Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang, sekaligus, bersilaturahmi dan mendengarkan harapan dari para ulama dan tokoh Agama, tokoh masyarakat setempat, dalam program Sajadah Fajar, Selasa (10/11).

"Saya senang bisa bersilaturahmi di sini, ada para habib sebagai pewaris nabi, para ulama, tokoh agama, dan masyarakat. Kita bisa tahu keinginan mereka terhadap pemerintah juga sehingga, pembangunan yang diinginkan dapat terwujud,” jelas Gubernur Erzaldi. 

Dalam kegiatan ini, Gubernur Erzaldi banyak mendengarkan masukan dari pengurus masjid, salah satunya mengharapkan bantuan dari pemerintah provinsi (pemprov), di antaranya tambahan daya listrik dan prasarana lainnya. 

Selain itu, program Sajadah Fajar menjadi salah satu cara pemprov dapat mendorong masyarakat untuk menggalakkan salat Subuh berjamaah di masjid. 

Selepas salat subuh, Gubernur Erzaldi bersama rombongan dan para jamaah masjid mendengarkan ceramah dari Habib Husin Syamih Ahmad Al-Kaf yang berasal dari Kota Palembang. 

Dalam kesempatan ini , Habib Husin mengajak para jamaah agar selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT serta, selalu berselawat kepada junjungan umat Islam yaitu Nabi Besar Muhammad SWT.  "Nikmat Allah begitu banyak untuk, kita tidak dapat menghitungnya. Untuk itu, kita harus banyak bersyukur, jangan sampai kita kufur nikmat. Kalau bersyukur maka, Allah akan tambah nikmat-Nya,” ujarnya. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement