Selasa 10 Nov 2020 21:12 WIB

Motta Sambut Baik Kesempatan Besut PSG

Kontrak Thomas Tuchel bersama Paris Saint Germain (PSG) akan berakhir pada 2021.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
Thiago Motta
Thiago Motta

REPUBLIKA.CO.ID,  PARIS -- Kontrak Thomas Tuchel bersama Paris Saint Germain (PSG) akan berakhir pada 2021 mendatang. Meski berhasil mengantarkan PSG ke partai puncak Liga Champions musim lalu, tapi manajemen PSG dikabarkan enggan memperpanjang kontrak pelatih asal Jerman tersebut. 

Terlebih, pada awal musim ini, Tuchel sempat dilaporkan bersitegang dengan Direktur Olahraga PSG, Leonardo, terkait strategi transfer pemain Les Parissien. Sementara Tuchel berharap,bisa mendatangkan lebih banyak pemain anyar, Leonardo justru menilai, PSG sudah cukup kuat dengan komposisi pemain yang ada saat ini. 

Baca Juga

Sejumlah nama pelatih dikabarkan telah masuk dalam daftar kandidat pengganti Tuchel, termasuk nama mantan pelatih Juventus, Massimiliano Allegri. Kendati begitu, ada satu nama pelatih yang dikabarkan menempati daftar teratas dalam daftar kandidat pengganti Tuchel tersebut. Pelatih tersebut adalah mantan gelandang PSG, Thiago Motta.

Selain pernah memperkuat PSG selama tujuh musim pada 2011 hingga 2018, Motta juga sempat menanangani tim junior PSG selama satu musim, yaitu pada 2018/2019. Pelatih asal Brasil itu mengaku tersanjung mendengar rumor ketertarikan PSG untuk merekrutnya. Bahkan, eks pelatih Genoa itu pun menyambut abaik apabila diberikan kepercayaan menukangi PSG.

''Saya tersanjung saat orang mulai membicarakan saya secara positif. Itu membuat saya senang dan bangga. Saya senang mendapatkan pengakuan dari supporter klub, dimana saya menghabiskan sebagian besar karier sebagai pesepakbola. Saya harap, saya bisa membayar kepercayaan itu,'' tutur Motta kepada RMC Sport seperti dilansir Football Italia, Selasa (10/11).

Tidak hanya itu, pelatih berusia 38 tahun itu mengungkapkan, sudah memiliki visi dan strategi permainan yang bisa diterapkan di Les Parissien. Mantan gelandang Barcelona dan Inter Milan itu selalu menginginkan tim-tim yang dibesutnya menerapkan sepak bola menyerang yang dinamis.

''Untuk menerapkan sepak bola yang dinamis, Anda harus bisa segera mengambil alih kendali bola dengan cepat. Saat Anda bisa menguasai bola, Anda memiliki lebih banyak pilihan terkait skema penyerangan. Saya rasa, tim seperti PSG memiliki kemampuan untuk menerapkan gaya sepak bola tersebut,'' kata Motta.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement