REPUBLIKA.CO.ID, MERSEYSIDE -- Roberto Firmino belum menunjukkan kualitas terbaiknya sejak musim 2020/2021 berlangsung. Ia sejauh ini, masih kesulitan dalam merobek gawang lawan. Alhasil, posisinya kini semakin terancam dengan performa mengkilap yang diperlihat Diogo Jota.
Banyak pendukung Liverpool mengira Firmino akan dicoret dari susunan pemain utama saat the Reds bentrok dengan Manchester City akhir pekan kemarin. Namun, nyatanya pelatih Juergen Klopp memutuskan memainkan empat penyerang sekaligus.
Firmino menjadi second striker di belakang Diogo Jota, dan dua penyerang sayap Sadio Mane, pun Mohamed Salah. Meski pada menit ke-59 Firmino ditarik keluar dan digantikan oleh Xherdan Shaqiri.
Alhasil itu melanjutkan tren yang sangat buruk bagi Firmino pada awal kampanye kali ini. Ia juga kerap meninggalkan lapangan lebih dahulu, diganti oleh pemain lain.
Striker asal Brasil pada Liga Inggris musim ini telah delapan kali tampil. Hanya saja dia baru mencetak sebiji gol untuk juara bertahan
Dan kontribusinya yang lebih nyata pada serangan The Reds juga berkurang. Tarifnya untuk kedua tembakan per 90 dan operan kunci per 90 lebih rendah pada musim 2020/21 daripada di lima kampanye sebelumnya di Merseyside (per Understat).
Firmino rata-rata mendapatkan total gabungan 4,6 per 90 untuk dua statistik antara 2015/2016 dan musim lalu (dengan 4,0 pada 2018/2019 terendah sebelumnya untuk satu kampanye), namun sejauh ini hanya menawarkan 3,1.
Praktis apa yang harus dilakukan oleh Klopp. Memberi pemaian istirahat bukan lah ide terburuk sebagai awal permulaan. Mantan pemain the Reds, Jamie Carragher pun sepakat untuk memilih membangku cadangan sang pemain dalam beberapa pertandingan ke depan.
Kata Carragher, Firmino akan mendapat keuntungan jika berada di bangku cadangan. Pasalnya, pemain berusia 29 tahun itu akan mampu mengembalikan performa terbaiknya.