Jumat 13 Nov 2020 01:31 WIB

LAZ Solopeduli Bagikan Abon Bagi Pengungsi Korban Merapi

Puluhan Abon Djoss dibagikan untuk para pengungsi di TPPS Tlogolele

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
Tim Lembaga Amil Zakat (LAZ) Solopeduli turun ke kawasan rawan bencana untuk membantu proses evakuasi warga di lereng Gunung Merapi, Senin (9/11).
Foto: LAZ Solopeduli
Tim Lembaga Amil Zakat (LAZ) Solopeduli turun ke kawasan rawan bencana untuk membantu proses evakuasi warga di lereng Gunung Merapi, Senin (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Lembaga Amil Zakat (LAZ) Solopeduli menyalurkan bantuan barupa Abon Djoss kepada warga lereng Merapi yang mengungsi di Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) Desa Tlogolele, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (11/11). Abon Djoss diproduksi sendiri oleh LAZ Solopeduli yang sebelumnya merupakan inovasi dalam menyalurkan daging kurban di masa pandemi Covid-19.

Para pengungsi tersebut merupakan warga Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali. Wilayah itu merupakan Dukuh terdekat dengan puncak Gunung Merapi.

Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra, mengucapkan terima kasih kepada LAZ Solopeduli yang telah turun langsung membantu warga yang dievakuasi di tempat pengungsian sementara. "Semoga warga diberikan ketabahan dalam menghadapi peristiwa yang dihadapi," ucap Neigen.

Puluhan Abon Djoss dibagikan untuk para pengungsi di TPPS Tlogolele yang terdiri dari para lansia, ibu hamil dan anak-anak. "Alhamdulillah kami bisa menyalurkan bantuan tambahan gizi untuk para korban. Semoga dengan bantuan ini kesehatan dan kebutuhan gizi para pengungsi bisa sedikit terbantu," terang salah satu tim penyaluran Solopeduli, Endhi Yudha seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (12/11).

Di sisi lain, sejak empat hari lalu, tim Siaga Bencana (Sigab) Solopeduli terus berupaya membantu para pengungsi di wilayah terdekat dengan gunung Merapi. Tim Sigab membantu evakuasi warga dan penyediaan armada ambulans.

Ambulans ini ditujukan untuk membantu kelompok rentan yakni lansia, wanita hamil dan anak-anak dan juga warga yang sangat membutuhkan. "Kami siapkan ambulans untuk membantu para pengungsi yang membutuhkan, jadi sewaktu-waktu mereka membutuhkan tidak perlu bingung mencari armada," jelas Endhi Yudha selaku koordinator Sigab Solopeduli.

Ambulans gratis Solopeduli menjadi satu-satunya armada medis yang berada di lokasi untuk membantu proses evakuasi maupun untuk pelayanan kebutuhan pengungsi lainnya. Dengan adanya ambulans gratis Solopeduli diharapkan membantu jalannya evaluasi terutama bagi ibu hamil dan anak-anak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement