REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --
وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ - ٢
dan demi malam apabila telah sunyi,
Tafsir Ringkas Kemenag
Dan demi malam apabila telah sunyi dan gelap. Ketika matahari bergeser ke tempat lain, belahan bumi yang ditinggalkannya beranjak tenang dan gelap, menjadi waktu yang tepat untuk istirahat.
Tafsir Kemenag
Dalam ayat-ayat ini, Allah bersumpah dengan dua macam tanda-tanda kebesaran-Nya, yaitu dhuha (waktu matahari naik sepenggalah) bersama cahayanya dan malam beserta kegelapan dan kesunyiannya, bahwa Dia tidak meninggalkan Rasul-Nya, Muhammad, dan tidak pula memarahinya, sebagaimana orang-orang mengatakannya atau perasaan Rasulullah sendiri.
Sumber:
https://quran.kemenag.go.id/sura/93