REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Raksasa minyak asal Arab Saudi, Aramco, berencana menerbitkan obligasi internasional. Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan mencari uang tunai untuk membantu membayar miliaran dolar AS dalam bentuk dividen yang dijanjikan perusahaan kepada pemegang saham sebelum pandemi Covid-19 membuat harga minyak anjlok.
Dalam pernyataan yang diunggah di bursa saham Saudi Tadawul pada Senin (16/1), perusahaan mengatakan rencana untuk menerbitkan obligasi dalam mata uang dolar AS. Hanya saja, mereka tidak merinci besaran penerbitannya.
Seperti dilansir AP News, Senin (16/1), obligasi tersebut berkisar antara tiga hingga 50 tahun yang ditargetkan untuk investor institusi dengan biaya minimal 200 ribu dolar AS. Jumlah yang dikeluarkan dan pengembaliannya tergantung pada kondisi pasar, kata Aramco.
Aramco mengeluarkan sebagian aset perusahaan pada tahun lalu sebagai bagian dari rencana ambisius Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mengalihkan pendapatan ke investasi yang dapat membantu mendorong pertumbuhan kerajaan. Khususnya ketika ia mencoba mengarahkan ekonomi menjauh dari ketergantungannya terhadap pendapatan minyak untuk bertahan hidup.