Selasa 17 Nov 2020 18:15 WIB

Empat Warga Tertimbun Longsor Merupakan Satu Keluarga

Satu keluarga ini tertimbun longsor saat seluruh anggota keluarga itu masih tidur.

Rep: Eko Widiyatno / Red: Agus Yulianto
Sejumlah petugas dan relawan dibantu oleh warga, melakukan proses pencarian korban longsor di Desa Banjarpanepen, Sumpiuh, Banyumas, Jateng, Selasa (17/11/2020). Empat orang meninggal dunia tertimbun material longsor dari tebing setinggi 30 meter yang menimpa tiga rumah warga, dengan jarak luncuran mencapai satu kilometer. Hingga Selasa (17/11) tim SAR dan warga telah menemukan satu korban dan masih melakukan pencarian terhadap tiga korban lainya.
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Sejumlah petugas dan relawan dibantu oleh warga, melakukan proses pencarian korban longsor di Desa Banjarpanepen, Sumpiuh, Banyumas, Jateng, Selasa (17/11/2020). Empat orang meninggal dunia tertimbun material longsor dari tebing setinggi 30 meter yang menimpa tiga rumah warga, dengan jarak luncuran mencapai satu kilometer. Hingga Selasa (17/11) tim SAR dan warga telah menemukan satu korban dan masih melakukan pencarian terhadap tiga korban lainya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Empat warga di Desa Banjarpanepen Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas yang tertimbun longsor Selasa (17/1) dini hari, merupakan satu keluarga. Kepala Desa Banjarpanepen Mujiono, menyebutkan, mereka terdiri dari pasangan suami isteri dan dua anaknya yang masing-masing masih berusia 7 dan 11 tahun.

"Satu keluarga ini tertimbun longsor saat seluruh anggota keluarga itu masih tidur di rumahnya. Rumah korban diterjang longsor hingga hancur dan tertimbun material longsoran," ujarnya.

photo
Sejumlah petugas dan relawan dibantu oleh warga, melakukan proses pencarian korban longsor di Desa Banjarpanepen, Sumpiuh, Banyumas, Jateng, Selasa (17/11/2020). Empat orang meninggal dunia tertimbun material longsor dari tebing setinggi 30 meter yang menimpa tiga rumah warga, dengan jarak luncuran mencapai satu kilometer. Hingga Selasa (17/11) tim SAR dan warga telah menemukan satu korban dan masih melakukan pencarian terhadap tiga korban lainya. - (ANTARA/Idhad Zakaria)

Dia menyebutkan, pada saat bersamaan sebenarnya ada tiga rumah di sekitar lokasi bencana yang terdampak longsor. "Namun dua rumah lainnya tidak sampai ambruk total. Semua anggota keluarga yang tinggal di dua rumah tersebut juga selamat," katanya.

Keluarga yang rumahnya hancur dan tertimbun material longsoran, merupakan keluarga Basuki (40 tahun). Dalam pencarian yang dilakukan relawan gabungan, isteri korban yang bernama Wagiah (35), sudah berhasil ditemukan. Namun tiga korban lainnya, yang terdiri dari Basuki dan dua anaknya bernama Lucas dan Yudas, hingga Selasa (17/11) siang masih belum ditemukan.

Komandan Kodim 0701 Banyumas Letkol Inf Chandra yang terjun ke lokasi bencana, menyatakan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan, Tim SAR Gabungan  juga telah menggunakan alat berat. "Kalau mengandalkan tenaga manusia, pencarian akan lama karena volume material longsoran yang sangat besar," katanya.

Dia juga menyatakan, untuk menghindari kemungkinan terjadinya longsor susulan, empat keluarga lain di sekitar lokasi longsor telah dilakukan evakuasi ke lokasi yang aman. "Lokasi rumah mereka memang berada di wilayah tebing yang rawan longsor. Sebagian tanah juga mulai terjadi rekahan, sehingga kami putuskan untuk mengungsikan mereka," katanya.

Selain di Desa Banjarpanepen, hujan lebat yang mengguyur wilayah Banyumas Selasa (17/11) malam, juga menimbulkan longsor di Desa Bogangin Kecamatan Sumpiuh. Bancana tersebut juga menghancurkan satu rumah, dan menyebabkan seorang warga meninggal. Korban yang meninggal bernama Wagimin (50). 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement