REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Gempa bumi tektonik berkekuatan 3,1 SR terjadi di wilayah Kabupaten Kuningan, Selasa (17/11) pukul 23.21 WIB. Meski demikian, gempa tersebut tak berdampak pada aktivitas Gunung Ciremai yang ada di wilayah tersebut.
Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hendro Nugroho, dalam keterangannya, menjelaskan, berdasarkan hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi itu terletak pada koordinat 6.9 LS dan 108.47 BT, atau tepatnya berlokasi di darat, pada jarak delapan kilometer Barat Laut Kabupaten Kuningan.
Hendro menjelaskan, kedalaman gempa itu mencapai enam kilometer. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. "Gempa akibat aktivitas sesar Ciremai yang ada di sekitar Kuningan,’’ katanya.
Adapun dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi itu dirasakan di wilayah Kuningan dengan Skala Intensitas II MMI. Yakni, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Terpisah, Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, mengatakan, gempa bumi tersebut tidak berdampak pada aktivitas Gunung Ciremai. "Gempa hanya berdampak pada getaran yang dirasakan di sejumlah wilayah dengan Skala Intensitas II MMI," kata Faiz kepada //Republika.co.id, Rabu (18/11).
Sementara itu, berdasarkan monitoring yang dilakukan BPBD Kabupaten Kuningan pascagempa, guncangan gempa dirasakan masyarakat bervariasi antara satu sampai dua detik. Guncangan gempa bumi itu dirasakan di wilayah Kabupaten Kuningan bagian barat.
Yakni, Desa Jagara, Kawahmanuk Kecamatan Darma, Desa Jambar Kecamatan Kadugede, Desa Cipari, Cigugur, Cisantana, Cigadung, Puncak Kecamatan Cigugur.
Selain itu, Desa Ancaran, Ciporang Kecamatan Kuningan, Desa Jalaksana, Sangkanerang, Sembawa Kecamatan Jalaksana, Desa Garatengah Kecamatan Japara, Bandorasakulon Kecamatan Cilimus dan Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan.
Hingga saat ini, belum ada informasi mengenai dampak kerusakan. Masyarakat pun diimbau agar tidak panik dan jangan terpancing isu yang tidak jelas.