Kamis 19 Nov 2020 15:38 WIB

Jaga Kesehatan Mental Anak dengan 30 Menit Quality Time

Orang tua disarankan luangkan waktu 30 menit untuk 'quality time' bersama anak.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Orang tua disarankan luangkan waktu 30 menit untuk 'quality time' bersama anak (Foto: bermain dengan anak ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Orang tua disarankan luangkan waktu 30 menit untuk 'quality time' bersama anak (Foto: bermain dengan anak ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sekitar 63 persen anak Indonesia merasa jenuh di rumah saja akibat pandemi Covid-19. Sebagian orang tua juga mungkin mendapati bahwa sikap anak-anak mereka tampak lebih mudah tantrum atau bosan ketika di rumah saja.

"Intensitas emosi (anak) jadi makin berlebihan (di masa pandemi)," ungkap Psikolog Anak Anastasia Satriyo, MPSi, Psi, dalam kampanye 'Ayo Main' yang diinisiasi oleh IKEA Indonesia secara daring, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Kondisi pandemi Covid-19 saat ini memang bukan masa yang ideal bagi anak. Karena di satu sisi, anjuran berdiam diri di rumah diperlukan untuk menekan penyebaran Covid-19. Di sisi lain, anak-anak butuh banyak bergerak dan bermain.

Dalam kondisi seperti ini, Anastasia mengatakan orang tua bisa membantu menjaga kesehatan mental anak dengan meluangkan waktu 30 menit per hari untuk quality time. Waktu luang ini dapat digunakan untuk melakukan aktivitas permainan fisik yang berkualitas bersama anak di rumah. Misalnya dengan bermain menggunakan boneka bersama orang tua.

"Ini akan sangat-sangat memabntu kesehatan mental anak di masa pandemi ini. Memang tidak ideal, tapi yang penting bisa bertahan," jelas Anastasia.

Anastasia mengatakan ada kalanya anak-anak memang perlu main sendiri atau main bersama saudara-saudaranya. Namun, bermain bersama orang tua juga penting bagi anak. Bermain bersama orang tua dapat membantu menstimulasi otak anak, sekaligus membantu anak tumbuh dengan kesehatan mental dan kepercayaan diri yang baik.

"30 menit ini seharusnya dibandingkan dengan 24 jam yang kita punya, bisa kita usahakan," pungkas Anastasia.

Namun bila orang tua tidak bisa meluangkan waktu 30 menit setiap hari, orang tua bisa melakukannya 2-3 hari per minggu atau di akhir pekan. Akan tetapi, jangan hanya meluangkan waktu 30 menit sebanyak satu kali seminggu atau sebulan untuk bermain berkualitas bersama anak.

Dalam bermain yang berkualitas, anak perlu mendapatkan atensi penuh dari orang tua. Oleh karena itu, orang tua tidak disarankan untuk bermain sambil melakukan kegiatan lain seperti menggunakan gawai. Orang tua bisa memilih waktu di malam hari untuk bermain berkualitas agar tidak terganggu dengan pekerjaan atau urusan yang lain.

Ayah dan ibu juga bisa saling meluangkan waktu 30 menit di waktu yang berbeda. Dengan begitu, anak bisa mendapatkan total waktu bermain berkualitas sebanyak 60 menit atau satu jam per hari.

Orang tua juga perlu mengkomunikasikan waktu bermain ini dengan anak. Orang tua dapat memberi pengertian kapan mereka bisa meluangkan waktu untuk bermain dengan anak agar anak-anak mereka mendapatkan kepastian waktu bemain.

"Ayo main bersama anak-anak, karena orag tua adalah teman bermain yang tak tergantikan," seru Anastasia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement