Kamis 19 Nov 2020 22:17 WIB

Kunjungan Pompeo Jadi Kado Perpisahan Trump ke Israel

Warga Palestina mengecam kunjungan Menlu AS, Mike Pompeo ke Israel

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
 Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo
Foto: AP/Debbie Hill/Pool UPI
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Kehadiran Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, di Israel dinilai menjadi kado perpisahan dari pemerintahan Donald Trump. Kunjungan itu pertama kali dilakukan diplomat tinggi AS ke pemukiman ilegal Israel.

Dengan kunjungan Pompeo itu, puluhan warga Palestina melakukan memprotes ke Tepi Barat yang diduduki pada Rabu (18/11). Warga Palestina memprotes di dekat Psagot, tempat Menteri Luar Negeri ini diperkirakan akan mengunjungi kebun anggur.

Baca Juga

Para pengunjuk rasa, di antaranya pejabat Palestina, mengecam kunjungan itu sebagai ilegal. Mereka menegaskan bahwa itu tidak akan melegalkan permukiman. Wakil Ketua Farah, Mahmoud Aloul mengatakan, akan sangat menyenangkan melihat pemerintahan AS pergi.

Kilang anggur Psagot merupakan bangunan yang berada di atas tanah pendudukan Israel di Tepi Barat. Israel merebut Tepi Barat dan Yerusalem Timur dalam perang 1967, wilayah yang diinginkan Palestina untuk negara masa di depan.

Sejak itu, Israel telah membangun sekitar 130 permukiman dan bangunan liar. Lebih dari 460.000 pemukim Israel tinggal di Tepi Barat yang diduduki dan lebih dari 220.000 tinggal di Yerusalem timur yang dicaplok. Menjelang tur Pompeo ke wilayah tersebut, Israel mengumumkan untuk membangun 1.257 unit permukiman di selatan Yerusalem yang diduduki.

Dikutip dari Dailysabah, kunjungan Pompeo akan menandai tindakan besar lebih dari pemerintahan sebelumnya, baik dari Partai Demokrat maupun Republik. Presiden Trump telah memutuskan hubungan dengan para pendahulunya dengan mengakui Yerusalem yang diperebutkan sebagai ibu kota Israel dan menjadi penengah atas normalisasi hubungan Israel dengan beberapa negara.

Terlebih lagi, pemerintahan Trump juga mengakui aneksasi Israel atas Dataran Tinggi Golan, yang direbut dari Suriah dalam perang 1967. Wilayah itu juga akan menjadi tempat kunjungan Pompeo. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement