REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Mantan gelandang serang Everton, Tim Cahill, kembali menegaskan ambisinya untuk bisa menjadi pelatih. Eks gelandang serang timnas Australia itu pun mengaku lebih tertarik terjun ke dunia kepelatihan, ketimbang menjadi pundit ataupun komentator sepak bola di berbagai platform media.
Cahill, yang memperkuat Everton pada 2004 hingga 2012, memang dikenal sebagai salah satu legenda Everton. Eks gelandang serang Millwall itu sukses mengemas 68 gol dari 278 penampilan di semua ajang kala memperkuat The Toffees. Salah satu pencapaian terbaik Cahill di Everton adalah saat mengantarkan tim asal Liverpool itu ke partai puncak Piala FA musim 2008/2009.
Kini, setelah pensiun pada 2019, Cahill tengah mengambil berbagai kursus guna mendapatkan lisensi kepelatihan. Pada Oktober 2019 silam, eks penggawa New York Red Bulls itu sempat menukangi tim Everton U-16 selama enam bulan. Ini menjadi syarat utama buat Cahill agar bisa mendapatkan lisensi kepelatihan UEFA B License.
Tidak hanya itu, Cahill juga sempat muncul dalam berbagai kanal televisi, baik di Inggris ataupun di Australia, sebagai pundit atapun komentator. Meski menikmati profesi barunya sebagai pundit, tapi Cahill mengaku lebih tertarik untuk berkiprah sebagai pelatih. Mantan pemain berusia 40 tahun itu pun begitu antusias mempelajari detail-detail terkecil dari strategi ataupun taktik sepak bola.
''Saya sempat berada di tim junior Everton, dan kemudian menjadi analisis di sejumlah televisi. Menjadi komentator benar-benar hal yang baru buat saya. Hal itu mengeluarkan Anda dari zona nyaman. Saya menyukai media, tapi tidak sebanyak itu, karena saya tidak melihat karier saya berada di sana. Namun, saya melihat hal itu sebagai sarana yang baik untuk belajar permainan ini. Ya, suatu saat, saya ingin menjadi pelatih,'' tutur Cahill seperti dilansir Liverpool Echo, Jumat (20/11).
Kendati begitu, Cahill menegaskan, ingin diingat sebagai pelatih yang mendapatkan kesempatan berkat kemampuannya meracik strategi ataupun taktik permainan, bukan karena statusnya sebagai legenda sebuah klub. Saat ini, Cahill menyebut, tengah berupaya mendapatkan lisensi kepelatihan UEFA Pro-License.
''Saya sedang mengejar lisensi pro dan tengah bekerja bersama tim nasional Qatar. Saya begitu yakin dengan kemampuan saya. Saat masih di Everton, saya sudah berada di lokasi latihan pada pagi hari dan baru pulang pada malam hari. Namun, saya tidak mau kesempatan itu datang karena saya dianggap sebagai legenda. Buat saya, yang terpenting adalah memberikan sesuatu pada permainan ini, tidak hanya melalui pengalaman sebagai pemain tapi juga hasil belajar yang telah saya lakukan,'' tutur Cahill.