Sabtu 21 Nov 2020 06:17 WIB

Hong Kong Kembali Tutup SD Akibat Lonjakan Covid-19

Penutupan sekolah dilakukan karena wabah corona semakin meluas.

Rep: Dwina agustin/ Red: Friska Yolandha
Siswa sekolah dasar turun dari bus sekolah di Hong Kong, Rabu (20/11). Hong Kong telah menangguhkan kelas tatap muka untuk siswa sekolah dasar karena melonjaknya kasus Covid-19.
Foto: AP Photo/Achmad Ibrahim
Siswa sekolah dasar turun dari bus sekolah di Hong Kong, Rabu (20/11). Hong Kong telah menangguhkan kelas tatap muka untuk siswa sekolah dasar karena melonjaknya kasus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Hong Kong telah menangguhkan kelas tatap muka untuk siswa sekolah dasar. Langkah ini diambil setelah pejabat kesehatan kota mengatakan situasi virus korona di wilayah itu memburuk dengan cepat.

Siswa kelas 1 hingga 3 sekolah dasar akan diliburkan sementara selama dua pekan mulai Senin (23/11). Penangguhan itu dilakukan lebih dari sepekan setelah taman kanak-kanak diperintahkan untuk ditutup menyusul wabah infeksi saluran pernapasan ini semakin meluas.

Hong Kong mengkonfirmasi 26 infeksi virus corona baru pada Jumat (20/11) dengan 21 kasus di antaranya adalah kasus lokal. Kasus yang masih dua digit ini pun mendorong pemerintah Hong Kong meminta warganya menaati perintah untuk tidak berkumpul.

"Saya akan mengimbau orang-orang untuk menghentikan semua kegiatan pertemuan yang tidak perlu karena situasinya sekarang parah di Hong Kong," kata Menteri Kesehatan Hong Kong, Sophia Chan.

Langkah penutupan sekolah ini menjadi indikasi baru kondisi penyebaran yang memburuk di Hong Kong. Padahal wilayah ini akan meluncurkan pembukaan perjalanan udara dengan Singapura pada Ahad (22/11).

Saat ini, rencana tersebut tetap akan berjalan. Meskipun dengan laporan terbaru, langkah itu dapat ditangguhkan sesuai dengan kesepakatan antara Singapura dan Hong Kong.

Kondisi mengkawatirkan atas penyebaran virus korona pun terjadi di daratan China. Pihak berwenang di kota utara China, Tianjin, telah menutup rumah sakit, kompleks perumahan, dan taman kanak-kanak.

Langkah ini dilakukan setelah kota itu menemukan empat kasus lokal baru virus corona pada Jumat. Tiga dari kasus yang dikonfirmasi adalah pasangan orang tua dan putra mereka. Sedangkan kasus keempat adalah seorang individu yang bekerja di kompleks perumahan yang sama.

Pada Selasa (22/11), kota itu telah menemukan kasus Covid-19 di kompleks perumahan yang sama. Dengan kasus baru ini, total menjadi lima kasus yang dikonfirmasi.

Otoritas kesehatan telah menutup seluruh kompleks perumahan dan mengklasifikasikan daerah itu sebagai berisiko tinggi. Mereka juga menutup rumah sakit tempat salah satu pasien ketika melakukan didiagnosis dan taman kanak-kanak tempat cucu dari salah satu pasien bersekolah. Sedangkan orang tua dan guru taman kanak-kanak itu dikarantina di rumah.

sumber : AP News
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement