REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Liverpool bersiap menjamu Leicester City di Anfield untuk memperebutkan posisi puncak klasemen sementara Liga Primer Inggris, Senin (23/11) dini hari WIB. Namun pelatih Liverpool Juergen Klopp harus mencari cara paling efisien untuk menandingi perlawanan Leicester. Sebab, hantu cedera mengintai skuat the Reds.
Dalam laporan Liverpool Echo, Ahad (22/11), Klopp kemungkinan bakal mencampur pemain minim pengalaman dengan para senior dalam satu tim. Dalam hal ini, keseimbangan dianggap menjadi kunci utama Liverpool agar bisa keluar sebagai pemenang.
Liverpool mau tak mau harus mampu mengatasi pola 3-4-3 racikan juru taktik Leicester, Brendan Rodgers. Sebab menurut catatan FBRef, strategi itu efektif dalam enam pertandingan terakhir the Foxes, termasuk saat menundukkan Manchester City dengan skor 5-2.
Taktik yang dipasang Rodgers mungkin efektif untuk timnya. Sementara, Klopp cenderung sangat jarang memakai formasi dengan tiga bek. Dalam laporan Football Lineups, Liverpool hanya pernah dua kali memasang pola tersebut dari total 190 pertandingan. Pada 2017 lalu saat melawan Stoke City dan Brighton, Liverpool pernah memakai formasi 3-5-1-1 dan berhasil memenangkan kedua laga.
Namun pada statistik yang dicatat Understat, Liverpool terbukti lebih kuat dengan susunan empat bek karena mereka membukukan 1.08 gol di setiap pertandingan. Sedangkan dengan tiga dan lima bek, rata-rata gol hanya 0.64 per laga.
Untuk menghadapi Leicester, Liverpool diprediksi menggunakan pola 4-2-3-1 seperti yang diterapkan melawan Sheffield United, Manchester City, dan Aston Villa sehingga berhasil menang dengan skor 1-0.
Namun dengan absennya Mohamed Salah akibat terpapar Covid-19, kemungkinan besar Klopp akan memainkan Roberto Firmino yang belakangan kurang banyak mendapatkan kesempatan bermain.