REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walaupun perjanjian kerja sama kemitraan ekonomi komprehensif regional (RCEP) sudah ditandatangani, tetapi tidak tertutup pintu bagi India untuk kembali ke meja perundingan setelah menarik diri dari perjanjian ini.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo mengatakan RCEP sudah mendekati India agar bisa kembali bergabung. India juga bisa kembali bergabung setelah 15 negara anggota menandatangani perjanjian ini pada 15 November lalu.
“Tapi kita paham India belum bisa kembali ke meja perundingan,” kata dia dalam diskusi virtual, Senin (24/11).
Iman mengatakan negosiasi bagi India untuk kembali dalam kesepakatan bisa dimulai kapan saja setelah negara tersebut mengajukan diri untuk kembali bergabung dengan syarat dan ketentuan yang harus disepakati terlebih dahulu. Kemudian, apabila syarat dan ketentuan tersebut disepakati, India dapat secara resmi bergabung dengan RCEP kapan pun setelah perjanjian tersebut diberlakukan.
Iman mengatakan India memiliki kekhususan tanpa harus menunggu 18 bulan setelah berlakunya perjanjian (EIF) karena merupakan negara yang mengikuti proses negosiasi pembentukan RCEP sejak awal. Persyaratan untuk menunggu 18 bulan sejak berlakunya RCEP berlaku bagi negara yang bukan merupakan mitra awal dalam negosiasi RCEP ini untuk bergabung dalam perjanjian.
Masa berlaku perjanjian RCEP (EIF) adalah 60 hari setelah 6 negara ASEAN dan 3 negara anggota non-ASEAN meratifikasi perjanjian tersebut.
“Apabila segala syarat dan ketentuan sudah disepakati, maka India bisa berpartisipasi dalam pertemuan RCEP dan dalam kerja sama ekonomi di bawah RCEP,” urai Iman.