REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus positif Covid-19 di Jakarta bertambah 1.431 pada Ahad (29/11), yakni sebanyak 135.762 dibanding hari sebelumnya sebanyak 134.331. Penambahan kasus positif ini merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Sabtu (28/11) dan akumulasi data dari satu RS BUMN selama tujuh hari terakhir.
Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta dari laman corona.jakarta.go.id yang dipantau di Jakarta, Ahad, kasus positif Covid-19 yang dilaporkan hari ini sebanyak 1.081 kasus. Selain itu, 350 kasus lainnya dari akumulasi data satu RS BUMN dalam tujuh hari terakhir yang baru dilaporkan.
Pada tes PCR tanggal 28 November 2020 itu, dilakukan tes pada sebanyak 13.845 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, di mana sebanyak 10.313 orang baru dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.081 positif dan 9.232 negatif.
Penambahan kasus positif harian sebanyak 1.431 kasus ini, lebih tinggi daripada penambahan pada Sabtu (28/11) sebanyak 1.370 kasus, pada Kamis (26/11) sebanyak 1.064 kasus, pada Rabu (25/11) sebanyak 1.273 kasus, pada Selasa (24/11) sebanyak 1.015 kasus, pada Senin (23/11) sebanyak 1.009 kasus, dan pada Minggu (22/11) sebanyak 1.342 kasus.
Namun, angka itu lebih rendah jika dibandingkan penambahan pada Jumat (27/11) sebanyak 1.436 kasus, pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus dan pada Sabtu (21/11) sebanyak 1.579 kasus yang merupakan rekor penambahan tertinggi selama pandemi.
Kendati demikian, angka penambahan 1.579 kasus itu tak mengalahkan penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus. Angka itu merupakan pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang dilakukan satu kali (tanggal 11 September 2020).
Sebab, pada penambahan Sabtu (21/11) merupakan data gabungan pada tanggal 20 November 2020 dan tujuh hari sebelumnya yang baru dilaporkan.
Sementara, untuk pasien sembuh dari paparan Covid-19 di Jakarta mencapai angka 123.163 orang pada hari ini. Angka itu setelah terjadi penambahan 835 orang dari jumlah sebelumnya 122.328 orang.
Angka total pasien sembuh sebanyak 123.163 orang tersebut, adalah sekitar 90,7 persen (turun dari sebelumnya 91,1 persen) dari jumlah kasus positif sebanyak 135.762 kasus.
Di dalam jumlah total kasus positif sebanyak 135.762 kasus tersebut juga, sebanyak 9.947 orang (naik 576 orang dari sebelumnya 9.371 orang) kasus aktif yang masih dirawat/diisolasi. Kemudian 2.652 orang (bertambah 20 dibanding sebelumnya 2.632 orang) meninggal dunia, atau senilai 2,0 persen (sama seperti sebelumnya) dari total kasus positif.
Sampai dengan tes terakhir pada Sabtu (28/11) itu, sudah ada 2.092.282 spesimen (naik dari sebelumnya 2.078.656 spesimen) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 67 laboratorium.
Dari jumlah tes di atas, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta setelah perkembangannya pada hari Minggu ini, tercatat di angka 8,6 persen (naik dari sebelumnya 8,2 persen).
Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman.
Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Bulan Maret 2020 setelah perkembangan pada hari Sabtu ini, adalah sebesar 8,3 persen (sama seperti sebelumnya).
Mengingat perkembangan COVID-19 yang belum tuntas, redaksi Antara mengingatkan para pembaca untuk memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip protokol kesehatan dalam berkegiatan sehari-hari yakni:
• Tetap tinggal di rumah dan tidak keluar bila tidak ada keperluan mendesak.
• Selalu menjalankan 3M: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak aman 1,5-2 meter, dan Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
• Ingatkan sesama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.