REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK -- Real Madrid terbukti belum mampu keluar dari jeratan inkonsistensi performa. Setelah mencukur Inter Milan 2-0 di pentas Liga Champions, Los Blancos malah menelan kekalahan, 1-2, kala menerima lawatan Alaves di lanjutan La Liga, akhir pekan lalu.
Problem inilah yang belum bisa dipecahkan pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane. Namun, pelatih asal Prancis itu tidak memiliki banyak waktu untuk bisa menemukan solusi atas problem inkonsistensi performa anak-anak asuhnya.
Hanya berselang tiga hari pascakekalahan dari Alaves, Madrid sudah harus tampil di laga kelima penyisihan Grup B Liga Champions, tepatnya saat melawat ke markas Shakhtar Donetsk, Rabu (2/12) dini hari WIB.
Zidane sempat menyinggung soal kegagalan timnya mengubah dinamika permainan. Kondisi itu, tutur Zidane, membuat Los Blancos kerap kesulitan memetik kemenangan. Belum lagi dengan hilangnya sejumlah pemain andalan, termasuk Eden Hazard, yang kembali mengalami cedera.
''Satu-satunya jalan adalah berupaya mengubah dinamika permainan. Kami akan menganalisa semua hal sebagai sebuah tim,'' tutur Zidane seperti dilansir laman resmi klub, Senin (30/11).
Tidak hanya soal kembali ke trek kemenangan, Madrid berada dalam tekanan besar untuk memetik tiga poin pada laga kontra Donetsk. Berada di peringkat kedua, juara bertahan La Liga itu hanya terpaut satu poin dari Borussia Monchengladbach, yang berada di peringkat teratas Grup B dengan raihan delapan poin.
Setelah penampilan kurang meyakinkan, dengan torehan satu kali kalah dan satu hasil imbang, di dua laga awal penyisihan Grup B, keberhasilan memastikan satu tiket ke babak 16 besar tentu akan sedikit meringankan tekanan terhadap Toni Kross dan kawan-kawan.
Di sisi lain, hasil di pertemuan pertama justru meningkatkan optimisme tim besutan Luis Castro tersebut. Bahkan, Castro sesumbar, timnya bisa kembali menyulitkan tim tersukses di pentas Liga Champions tersebut. Pelatih asal Portugal itu menegaskan, telah menyiapkan strategi khusus untuk bisa kembali mengejutkan Los Blancos.
''Strateginya mungkin tidak akan sama seperti di pertemuan pertama,'' tutur Castro seperti dilansir Marca.