REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Joan Laporta melontarkan pernyataan berbau kontroversi. Laporta yang kembali maju dalam bursa calon Presiden Barcelona, menyebut timnas Spanyol tidak pantas merumput di markas klub Katalan tersebut, Stadion Camp Nou.
‘’Mungkin di sini (Barcelona) bukan tempat yang sesuai,’’ kata Laporta, seperti dilansir Marca, Selasa (1/12).
Laporta resmi menjadi kandidat dalam pemilihan presiden Barcelona. Pemilihan akan dilangsungkan pada 24 Januari mendatang.
Pernyataan Laporta sebenarnya tidak terlalu aneh. Karena, lelaki yang pernah memimpin Barcelona pada 2003-2010 ini secara terbuka mendukung referendum untuk kemerdekaan Katalonia dari Spanyol. Dan, Barcelona selama ini menjadi musuh bebuyutan Real Madrid yang diidentikan sebagai Spanyol karena statusnya sebagai ibukota negara.
Laporta ragu apakah timnas Spanyol akan diterima hangat oleh warga Barcelona ketika mereka bermain di Camp Nou. Karena, kata Laporta beralasan, Barcelona memiliki kebesaran dalam membela hak-hak Katalonia. Pada saat bersamaan, Barcelona juga mampu mengintegrasikan serta menghormati semua orang.
‘’Alasan yang paling tepat adalah karena situasi Camp Nou tidak positif untuk mereka,’’ katanya.
Namun demikian, Laporta menegaskan tidak ingin terlibat dalam kontroversi. Dia hanya tidak bisa menyangkal apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh masyarakat Katalonia. Dengan sikap politiknya tersebut, Laporta pun tetap yakin dirinya kembali terpilih sebagai pejabat tertinggi klub.
Ia pun memberikan solusi jika timnas Spanyol ingin menggelar latihan. Menurutnya, masih ada tempat lain bagi timnas Spanyol yang mendapat antusiasme publik.
"Luis Rubiales, Presiden (Federasi Sepakbola Spanyol) RFEF, adalah orang pintar yang tahu hal terbaik untuk timnas agar bermain di kota dengan dukungan besar seperti Sevilla, Valencia, atau Madrid," katanya.
Pulangkan Guardiola
Jika terpilih sebagai Presiden Barcelona, Laporta berjanji akan memulangkan pelatih Pep Guardiola dari Manchester City.
‘’Saya ingin Guardiola kembali. Tapi dia di Manchester City sekarang dan itu keputusan yang dia ambil," kata Laporta dilansir dari laman Tribal Football.
Laporta mengakui Guardiola adalah sosok yang sangat penting bagi Barcelona. Dan, ia menyebut banyak warga Katalan yang ingin Guardiola kembali bersama Barcelona.
Pada masa kepresidenan sebelumnya, Laporta mempromosikan Guardiola menjadi pelatih pada 2008. Keberaniannya berbuah manis. Di bawah pelatih yang minim pengalaman itu, kejayaan Barcelona dengan gaya tiki-takanya bisa kembali.
Laporta juga ingin membawa Xavi Hernandez untuk dijadikan sebagai pelatih Barcelona masa depan. Sama seperti Guardiola, Xavi menjadi ikon keberhasilan Barcelona dalam merebut sejumlah gelar juara.
Laporta percaya Xavi adalah pelatih yang berbakat. Menurutnya, Xavi adalah orang jujur dan tahu banyak soal sepak bola.
‘’Ketika waktunya tepat, saya akan berbicara dengan orang yang saya pikir seharusnya menjadi pelatih Barcelona mulai 2021 dan seterusnya,’’ kata Laporta. ‘’Dia akan membuat keputusan yang tepat dan cepat atau lambat dia akan melatih Barcelona.’’